KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pelabuhan PT Terminal Teluk Lamong, melaksnakan uji coba penerapan teknologi AGV CTT (Automated Guided Vehicle – Combine Terminal Tractor). Ini merupakan fitur docking otomatis telah berlangsung.
Teknologi ini merupakan hasil kolaborasi antara tim riset ITB, Pelindo, dan INKA dengan dukungan dana dari LPDP.
Kemitraan yang kuat antara Institut Teknologi Bandung (ITB), PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), dan Industri Kereta Api (INKA) telah menghasilkan konsep canggih yang bertujuan meningkatkan efisiensi dan mengurangi gangguan lalu lintas di pelabuhan tersebut.
Gagasan utamanya adalah menggunakan sistem transportasi multimoda yang mengintegrasikan kereta api dan truk untuk memfasilitasi pengiriman barang tanpa mengganggu lalu lintas. Tujuan dari konsep ini adalah membangun terminal intermoda yang efisien serta menciptakan jalur transfer barang yang optimal antara kereta api dan truk.
Menurut Roppiq Lutfi Azhar, Direktur Pengembangan INKA, solusi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga akan mengurangi waktu tunggu, biaya bahan bakar, dan emisi gas rumah kaca. "Kami berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi pelabuhan-pelabuhan di Indonesia," ujarnya.
Dukungan dana Rp 5 miliar dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) telah memungkinkan pengembangan program ini. Wisnu Sardjono Soenarso, Direktur Fasilitasi Riset LPDP, menambahkan, teknologi ini tidak hanya akan membawa manfaat dalam peningkatan efisiensi logistik tetapi juga akan meningkatkan produktivitas dan kompetensi tenaga kerja di sektor transportasi.
Prof. Dr. Ing. Ir. Yul Yunazwin Nazaruddin, M.Sc., DIC, Ketua Tim Riset AGV CTT dari ITB, menyoroti bahwa kerjasama antara akademisi, industri, dan pemerintah adalah kunci kesuksesan dalam menciptakan inovasi yang berdampak besar.
"Solusi multimodal ini adalah hasil dari kolaborasi yang erat dan kami optimis akan membawa perubahan positif dalam efisiensi logistik di Pelabuhan Teluk Lamong," ungkapnya.
Dukungan penuh dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) juga menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan implementasi solusi ini. Boy Robyanto, Direktur Investasi Pelindo menjelaskan, pihaknya percaya bahwa dengan adopsi teknologi ini, efisiensi operasional akan meningkat secara signifikan.
"Teknologi ini memberikan manfaat dalam hal waktu, presisi, dan efektivitas operasional di Pelabuhan Teluk Lamong," kata dia.
Di tempat yang sama, David Padapotan Sirait, Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menjelaskan, pihaknya masih melakukan uji coba penerapan AGV CTT. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil feasible study.
"Kalau hasilnya sesuai yakni harus efisien baik waktu maupun biaya maka akan dilanjutkan," jelas David Padapotan Sirait. (ris)
Editor : Much Taufiqurachman Wahyudi