KLIKJATIM.Com | Gresik — Tim Satgas Pangan Pemkab Gresik menemukan stok beras di sejumlah Kecamatan menipis. Hal itu sesuai hasil survei gudang logistik di beberapa lokasi, untuk memastikan harga sekaligus stok di tengah ancaman inflasi 2023 mendatang.
Misalnya di gudang Kedamean. Saat ini stok beras tinggal sedikit.
Kondisi tersebut karena harga beras perlahan menurun. Para suplayer pun enggan menyetok beras dalam jumlah besar, karena khawatir merugi ketika harga tiba-tiba turun.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag Pemkab Gresik, Malahatul Fardah mengklaim meski beberapa stok menipis tapi sejumlah gudang logistik Gresik tetap siap menyambut tahun 2023. Bahkan jika terjadi inflasi, stok beras yang dimiliki Gresik diyakini bakal tetap aman.
"Yang utama stok dulu, jika stoknya banyak harga cenderung stabil. Ini harga sudah mulai turun," kata Fardah.
Berdasarkan data Diskoperindag, harga beras premium di sejumlah pasar di Gresik berkisar Rp12 ribu per kilogram. Harga tersebut berada dalam posisi stabil.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pemkab Gresik, Eko Anindito Putro menambahkan bahwa gudang di Gresik posisi akhir tahun ini belum berani stok beras dalam jumlah besar. Hal ini mengikuti harga beras yang mulai mengalami penurunan.
Meski demikian, pihaknya menyebutkan dalam 1 sampai 2 bulan ke depan panen raya akan datang. Sehingga stok beras akan kembali melimpah.
"Jika terjadi inflasi, Gresik masih berstatus aman. Karena beras dalam kondisi surplus," tukasnya. (nul)
Editor : Abdul Aziz Qomar