klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Kabupaten Gresik Kini Punya Komite Komunikasi Digital, Apa Pekerjaannya?

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Dari kiri: Diskusi mengenai arus informasi digital bersama perwakilan AMSI Aries Wahyudianto, Akademisi Unair Suko Widodo, Ketua KWG Syuhud Almanfaluti dalam pengukuhan KKD Kabupaten Gresik.
Dari kiri: Diskusi mengenai arus informasi digital bersama perwakilan AMSI Aries Wahyudianto, Akademisi Unair Suko Widodo, Ketua KWG Syuhud Almanfaluti dalam pengukuhan KKD Kabupaten Gresik.

KLIKJATIM.Com | Gresik — Komite Komunikasi Digital KKD Kabupaten resmi terbentuk, setelah dikukuhkan oleh Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Senin (12/12/2022).

Pembentukan KKD ini dimaksudkan untuk memerangi sampah informasi di platform digital, semisal hoax, disinformasi, ujaran kebencian berbau SARA dan semacamnya.

Baca juga: Perkuat Bisnis, Bank Gresik Luncurkan Gresik Pay, Apa Kelebihannya?

Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah sendiri menyebut, nantinya para pengurus KKD ini akan memantau lalu lintas informasi di platform digital.

Apabila ditemukan konten yang punya dampak negatif, maka akan diambil langkah menghalau konten tersebut dengan berbagai cara.

Anggota KKD yang diisi beragam latar berakang, seperti pejabat pemerintah, TNI, Polri, insan pers, hingga akademisi diharapkan bisa mengantisipasi beragam sampah informasi yang beredar melalui dunia maya.

"Perkembangan dunia memang tidak bisa terelakkan, yang bisa kita lakukan adalah memberikan edukasi kepada masyarakat. Dengan hal tersebut, harapannya akan muncul suatu lingkungan digital yang sehat dan sesuai dengan Kabupaten Gresik yang lekat dengan julukan 'kota santri'," ungkap Bu Min.

Edukasi ini, menurut Bu Min tidak hanya terbatas pada masyarakat. Tetapi bisa juga dimulai dengan mengedukasi tenaga pengajar untuk lebih cakap digital, yang pada gilirannya mampu meneruskan edukasi tersebut ke anak didiknya.

"Ini sangat penting. Karena dari hasil penelitian dikatakan bahwa kita menggunakan telepon genggam hampir sekitar 8 jam setiap hari. Ini bisa saja lebih, karena saat ini di tangan kita seakan tidak pernah lepas dari smartphone," ujarnya.

Era digitalisasi saat ini memang suatu keniscayaan yang tak bisa dicegah. Karenanya, Pemerintah Kabupaten Gresik melakukan penyesuaian dalam mengikuti perkembangan teknologi informasi termasuk dampak yang ditimbulkan.

Apalagi di situasi menjelang kontestasi politik tahun 2024 mendatang, baik narasi positif maupun negatif pasti akan terus bermunculan.

"Oleh karenanya, kerja sama dan kolaborasi dari kita semua dalam memberikan edukasi kepada masyarakat akan memberikan efek yang terbaik untuk kita semua," pungkas Bu Min.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Harian KKD Jawa Timur Arief Rahman dalam sambutannya secara khusus memberikan apresiasi kepada Kabupaten Gresik.

Apresiasi ini lantaran gerak cepat Pemerintah Kabupaten Gresik dalam membentuk KKD yang ketiga diantara Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.

"Hampir dua tahun yang lalu mulai muncul kegelisahan. Bahwa di ruang digital kita ini banyak problem yang muncul dan ini tidak cukup hanya diatur lewat peraturan yang ada. Dari sinilah muara lahirnya KKD Jatim yang pertama kali di Indonesia, kemudian diadopsi di berbagai wilayah di Jatim," kenang Arief.

Kerja KKD ini, lanjut Arief, akan menjalankan metode verifikasi untuk menjernihkan informasi, seperti cek fakta, prebunking, debunking dan sebagainya. Pekerjaan tersebut bertujuan meluruskan informasi yang keliru, dimana biasanya dipakai untuk menghasut maupun menyebar fitnah di media sosial.

"Rimba informasi saat ini bisa menyesatkan dimana realitas dunia maya lebih jahat dari dunia nyata," Imbuh Arief, yang juga Ketua Asosiasi Media Siber (AMSI) Jawa Timur ini.

Seperti diketahui, pesatnya perkembangan internet tercermin dari lansiran data dari United Nation. Dijabarkan bahwa sebanyak 5 miliar dari 7,99 miliar atau 63,5�ri seluruh populasi dunia adalah pengguna internet aktif.

Baca juga: Ekonomi Mikro di Pedesaan Gresik Mayoritas Disokong Perempuan

Di Indonesia sendiri, tercatat sebanyak 204,7 juta masyarakat atau 73,7% masyarakat indonesia merupakan pengguna internet aktif.

"Tingginya angka pengguna ini, tentunya berdampak pada pesatnya informasi yang beredar dalam internet," tutup Arief. (yud)

Editor :