klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Wamen ATR/BPN Pastikan Segera Verifikasi Usulan LSD Kabupaten Gresik

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Raja Juli Antoni (Baju Putih) saat mengunjungi Universitas Muhammadiyah Gresik didampingi Kepala BPN Gresik Asep Heri (Kanan, Baju batik) dan Rektor Unnmuh Gresik. (Dok)
Raja Juli Antoni (Baju Putih) saat mengunjungi Universitas Muhammadiyah Gresik didampingi Kepala BPN Gresik Asep Heri (Kanan, Baju batik) dan Rektor Unnmuh Gresik. (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Pemkab Gresik sedang menggodok luasan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) yang akan dicantumkan dala Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Gresik.

Diketahui saat ini Pemkab Gresik sedang mengajukan verifikasi lahan LSD kepada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN).

Hal ini dibenarkan Wakil Menteri ATR/BPN (Wamen ATR/BPN) Raja Juli Antoni saat kunjungan kerja ke Kabupaten Gresik, Jumat (09/09/2022).

Raja Juli menyampaikan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap usulan Lahan Sawah Dilindungi (LSD) yang diajukan Pemkab Gresik.

Dia menyatakan, sudah diperintahkan Menteri ATR/BPN Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto untuk segera mereview usulan LSD dari 8 Provinsi, termasuk di dalamnya ada Kabupaten Gresik.

"Saya kira paling lambat dua minggu sudah selesai, ada edaran dari Menteri," kata dia.

Dikatakan Raja Juli, dua aspek yang menjadi perhatian Kementerian ATR/BPN yakni soal ketahanan pangan dan Pemetaan Tata Ruang yang baik di tiap daerah. Hal itu jadi sorotan karena akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

"Soal ketahanan pangan itu pasti, wajib ya. Tetapi jangan sampai pemetaan tata ruang yang tidak baik justru menghambat investasi," kata Raja.

Sementara Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan, penetapan luasan LSD Kabupaten Gresik berbasis Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) di Kabupaten Gresik.

Menurut Yani, Kuncinya adalah menjaga lahan LP2B tapi harus ada sinkronisasi dari daerah terkait dengan pola tata ruang yang disusun. 

"yang penting tidak berkurang jumlah LP2B kita," katanya. (yud)

Editor :