klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Temukan Lebih Dari 10 Ribu Penduduk Miskin Ekstrem di Tulungagung, Pemkab Siapkan Intervensi

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung mencatat pada bulan Maret 2022 yang lalu, terdapat  16.926 warga miskin ekstrem di Kabupaten Tulungagung, kemudian data tersebut dianalisa dan diverifikasi dan hasilnya didapati 10.151 warga miskin ekstrem di Tulungagung.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tulungagung, Suyanto. Mantan Camat Ngantru ini menyebut, sebaran temuan warga miskin ekstrem tersebut ada di 19 kecamatan yang ada di kabupaten Tulungagung, namun sebagian besar ditemukan di kecamatan Sendang, Pagerwojo,Kalidawir dan Tanggunggunung.

"Itu yang hasil verifikasi kita lakukan, itu sebagian  kita temukan di beberapa kecamatan yang saya sebutkan tadi, kemudian sisanya merata di kecamatan lain se Kabupaten Tulungagung," ujarnya kepada wartawan, pada Senin (25/07/2022).

Dari puluhan ribu tersebut, 273 diantaranya adalah warga miskin ekstrem yang masuk kategori usia lanjut, untuk mereka ini Pemkab Tulungagung telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp 300 juta, sebagai anggaran intervensi untuk mengentaskan mereka dari kemiskinan.

Anggaran yang telah disiapkan tersebut akan dibagikan kepada mereka dalam bentuk bantuan langsung tunai senilai Rp 200 ribu perbulan, mulai dari bulan Juli sampai Desember.

"Kalau ini sudah dipastikan BLT nya, untuk Lansia ini mendapatkan 200 ribu perbulan selama 6 bulan, untuk Lansia ini total anggaran yang disiapkan sampai Rp 300 juta," jelasnya.

Sementara itu masih menurut Suyanto, untuk puluhan ribu warga lainnya, kini pihaknya masih berkoordinasi dengan Bappeda dan DPMD serta Kepala Desa dan Kepala Kalurahan se Kabupaten Tulungagung, untuk memastikan data hasil validasi tersebut.

Data yang telah terverifikasi akan menjadi landasan program intervensi pengentasan kemiskinan dari Pemkab, Pemprov maupun dari pemerintah pusat, guna mencapai target zero kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 mendatang.

"Agar ada kesamaan pemahaman soal kemiskinan ekstrem yang ada di Tulungagung, sehingga ketika ada intervensi dari pemerintah itu bisa tepat sasaran," pungkasnya.(mkr) 

Editor :