KLIKJATIM.Com | Magetan - Nama Atjadsiah Karifha Andini, warga Desa Jonggrang, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan mendadak viral. Pasalnya bocah berusia 11 tahun itu membeli motor matic kinyis-kinyis (baru, red) dengan uang receh di salah satu dealer di Kabupaten Magetan.
Menariknya, uang receh itu ditabung selama 2 tahun. Uang itu hasilnya dari menyisihkan uang jualan tempura dan berbagai macam es dari minuman kemasan di depan rumahnya.
Totalnya adalah Rp20 juta. Dengan rincian uang receh Rp2 juta. Uang kertas Rp1 ribu dan Rp2 ribu Rp5 juta. Sisanya uang kertas Rp5 ribu dan Rp10 ribu.
Saat ditemui di rumahnya, Andin sapaan akrabnya terlihat sibuk. Dia melayani para pembeli yang kebanyakan adalah teman sekolahnya. Juga ada teman satu lingkungannya.
Andin tidak canggung. Bahkan sesekali menanggapi teman-temannya yang melontarkan candaan.
"Sehari-hari memang begini. Setelah pulang sekolah sampai jelang magrib," ujar Andin, Senin (27/6/2022).
Andin bukan dari kalangan berada. Siswa kelas 6 SD itu sudah ditinggal bapaknya sejak masih di kandungan. Semenjak saat itu, ibunya berjuang sendiri menghidupi Andin yang berada di dalam perut dan kakak perempuannya.
Andin lalu berkisah, dari dia lahir hingga kelas 4 SD tidak pernah mempunyai keinginan membeli apapun. Namun saat usia 9 tahun baru ingin membeli motor.
Namun orang tua-nya yang tinggal sang ibu, Partini membuat Andin memutar otak. Terlebih 2 tahun lalu, ibu-nya juga mulai sakit-sakitan.
Berbekal uang Rp50 ribu, Andin membuka warung es kemasan. Dari situ usahanya berkembang. Hingga menambah menu tempura.
Andin pun menyisihkan setiap uang yang didapat. Mulai dari Rp10 ribu per hari. Jika ramai, bisa sampai Rp20 ribu per hari. Uang tersebut dimasukkan ke dalam kaleng bekas.
Sementara sang ibu, Partini mengaku tidak menyangka tekad kuat sang anak terwujud. Walaupun tertatih akhirnya bisa membeli sepeda motor.
"Motor sudah terbeli. Uang sudah saya serahkan. Tinggal menunggu datangnya saja. Belum ada katanya," tegasnya.
Saat membeli motor dengan uang receh, kata dia, sempat malu. Dia menunggu dealer bener-bener tidak ada orang. Dia baru berani untuk masuk bersama Andin.
Pasalnya, Partini dan Andin membawa sekarung uang receh. Berikut uang kertasnya juga. "Kami jam 10.00 wib baru masuk. Selesai menghitung pukul 14.00 wib. Lama kan. Menghitung uang Rp20 juta dengan receh dan uang kertas," pungkas dia sambil tertawa. (nul)
Editor : Fauzy Ahmad