klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Hadapi Arus Balik, Polda Jatim Siapkan Pola Pengaturan di Titik Padat

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Kombes Pol Latif Usman Dirlantas Polda Jatim
Kombes Pol Latif Usman Dirlantas Polda Jatim

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah menyiapkan sejumlah pola pengaturan untuk mengurai kepadatan lalu lintas pada arus balik.

Kombes Pol Latif Usman Dirlantas Polda Jatim  Jumat (6/5/2022) menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah serta memberikan prioritas pada satu titik yang berpontensi menyebabkan kemacetan.

Untuk penyeberangan Ketapang yang akan  diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terjadi kepadatan di pelabuhannya. Pihaknya menyediakan kantong parkir, sehingga yang akan ke pelabuhan yang  sudah akan  berangkat, dan tidak menyebabkan penumpukan.

Pembelian tiket kapal diharapkan bisa dilakukan masyarakat secara online, agar bisa membantu penerapan kantong parkir. Hal ini karena pemegang tiket bisa mengetahui jadwal kapan harus menuju ke pelabuhan, sehingga tidak terjadi penumpukan.

Terdapat tujuh ruas jalan tol yang sempat terjadi kepadatan pada momen arus mudik kemarin, yakni Km 12 Gunungsari Tol Surabaya Gempol, Gate Tol (GT) Sidoarjo dua, Km 763 Porong Sidoarjo, GT Kejapanan, Exit Tol Pandaan, GT Singosari dan Exit Tol Bandar Jombang.

“Kami akan tetap siaga dan tidak underestimate (meremehkan), walaupun kemarin saat momen arus mudik bisa berjalan dengan baik. Masyarakat bisa menikmati penggunaan jalan tol dengan nyaman, apalagi di jalur-jalur arteri tidak terdapat kemacetan yang tinggi atas rekayasa lalu lintas yang sudah dilakukan Kepolisian,” ujar Latif.

Atas rekayasa lalu lintas yang sudah dilakukan kepolisian, kata dia, tujuh titik tersebut serta wilayah lain yang juga berpontensi terjadi kemacetan, dapat ter-cover dengan baik. Peran serta masyarakat dalam membantu melancarkan penerapan rekayasa lalu lintas menjadi kunci keberhasilannya.

Selain itu, adapula wilayah lain seperti di kawasan Mengkreng, Mantingan, Ngawi dan Bojonegoro yang sempat dilaporkan mengalami kepadatan. Meski demikian, kata Latif, pelambatan kendaraan tersebut hanya berlangsung paling lama satu jam, dan tidak sampai berhenti total.

Sedangkan untuk kawasan Madura, bahkan Lumajang yang sempat dikabarkan mengalami kemacetan sampai dua hari, lanjut Dirlantas, disebabkan oleh peningkatan volume dan terjadi penyempitan jalan. (ris)

Editor :