KLIKJATIM.Com | Jakarta - Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan pelat merah. Harapannya untuk dapat menguntungkan negara dan menyejahterakan masyarakat.
Karena itu, mantan Presiden Inter Milan tersebut mengaku tidak mentolerir tindakan yang dapat merugikan negara dan masyarakat seperti korupsi.
“Sudah merupakan amanah membersihkan BUMN dari korupsi. Penyelesaian kasus Jiwasraya & Asabri adalah langkah awal transformasi BUMN. Berdasarkan hasil audit, kami juga sudah melaporkan Garuda atas indikasi korupsi,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima redaksi, Sabtu (15/1/2022).
Diketahui beberapa waktu lalu, Erick menyambangi Gedung Kejaksaan Agung untuk melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait penyewaaan pesawat ATR 72-600 dalam upaya membersihkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari sejumlah permasalahan. Bahkan kedatangannya itu sekaligus membawa sejumlah alat bukti berupa hasil audit yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, bekerja sama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Kita harapkan tidak hanya untuk kasus Garuda, tapi banyak hal lain yang kita akan dorong ke kejaksaan untuk kasus-kasus lain di BUMN," paparnya.
Disebutkan bahwa Erick tidak ragu memberikan hukuman kepada insan BUMN yang merugikan negara karena dapat berdampak kepada masyarakat. Hal ini dilakukannya sebagai antisipasi kejadian-kejadian yang bisa merugikan banyak pihak, sehingga jangan sampai terulang kembali di masa mendatang.
Sebelumnya Erick juga dengan gigih berani berhasil mengungkap kasus mega skandal korupsi yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT ASABRI (Persero). Dari dua kasus korupsi yang berlarut-larut itu, negara mengalami kerugian hingga Rp39,58 triliun.
“Ini merupakan program yang menyeluruh, tidak hanya satu satu isu diambil. Ini bukan sekedar penangkapan atau menghukum oknum-oknum yang ada. Tetapi perbaikan administrasi secara menyeluruh di Kementerian BUMN sesuai dengan program yang kita dorong transformasi bersih-bersih BUMN,” tandas Menteri Erick.
Dalam kesempatan ini, Erick juga mengaku telah mewakafkan diri untuk kepentingan bangsa dan negara sejak diberikan amanah oleh Presiden Joko Widodo. Bagi dia selaku putra bangsa, makna NKRI dan Pancasila bukanlah slogan semata. Namun harus terus diterapkan dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.
“Saya mewakafkan diri untuk NKRI dan Pancasila. NKRI dan Pancasila bukan hanya slogan, tapi juga harus dari hati,” pungkasnya. (nul)
Editor : Redaksi