KLIKJATIM.Com | Surabaya - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa saat ini penanganan pasca Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru terkelola dengan baik.
[irp]
Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengaku, pihaknya juga telah meminta untuk dilakukan pengecekan layanan dukungan psycho social terhadap anak-anak, dewasa hingga lansia.
"Pada posisi hari ini, Insya Allah semua makin termanage dengan baik. Saya juga minta dicek pelayanan dukungan psycho social, kan seringkali (psycho social) untuk anak-anak, sekarang butuh untuk lansia dan untuk yang dewasa," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (9/12/2021).
Khofifah menuturkan bahwa tren penyakit yang tercatat di posko-posko kesehatan, rupanya bukan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) ataupun gatal-gatal. Di sana, lanjut Khofifah, pengungsi lebih banyak mengeluhkan soal psikis.
"Ketika saya tanya ke Dr. Erwin, kasus tertinggi di posko kesehatan apa ? Kan yang temen-temen terkonfirmasi ISPA, atau gatal-gatal, ternyata tidak. Yang banyak dikeluhkan justru adalah hal-hal terkait dengan psikis bagaimana rumah saya nanti, bagaimana sawah saya, bagaimana ternak saya. Kalau begitu, layanan dukungan psycho social-nya sudah harus masuk yang ke dewasa. Bukan hanya anak-anak," ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi bersama sebanyak 60 organisasi relawan. Di situ, Khofifah meminta agar para relawan tersebut melakukan layanan dukungan psycho social.
"Langsung 60 unit organisasi relawan saya ajak silaturahim. Kita cocokkan program masing-masing, relawan juga saya minta untuk lakukan layanan dukungan psycho social. Per hari ini, Kak Seto juga datang. Jadi, apa yang bisa kita maksimalkan meningkatkan kualitas layanan di pengungsian akan kita maksimalkan," bebernya.
Di sisi lain, terkait relokasi, Khofifah mengaku pihaknya akan melakukan konfirmasi kepada Perhutani dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ia meminta, agar relokasi tersebut tidak jauh dari rumah para korban, namun juga tidak masuk dalam peta rawan bencana.
"Relokasi itu kan sudah di exercise titiknya. Sekarang tinggal mengkonfirmasi kepada perhutani dan KLHK. Kira-kira titik relokasi bisa diberikan oleh Perhutani dan KLHK itu dimana, yang tidak jauh dari rumah mereka tapi jangan di daerah yang ada di dalam peta rawan bencana," pungkasnya. (ris)
Editor : Redaksi