klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Berperan Dalam Percepatan Penanganan Covid-19, Tagana Tulungagung Diganjar Reward Gubernur Kofifah

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Tagana Tulungagung mendapatkan penghargaan
Tagana Tulungagung mendapatkan penghargaan

KLIKJATIM.Com | Tulungagung - Prestasi membanggakan ditorehkan TAGANA Kabupaten Tulungagung, setelah terpilih sebagai penerima penghargaan Gubernur JAwa Timur atas dedikasi dan pengabdiannya sebagai satuan tugas layanan shelter karantina penanganan Covid-19 di kabupaten Tulungagung sejak Mei 2020 sampai September 2021.

[irp]

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Kofifah Indar Parawansa kepada Tagana Kabupaten Tulungagung, pada Senin (01/11/2021) yang lalu di Kabupaten Nganjuk.

Tagana Kabupaten Tulungagung menjadi salah satu dari 2 kabupaten / kota lain di Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan serupa atas peran mereka dalam ikut serta menangani percepatan penanagan Covid-19 di wilayahnya masing masing.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Litbang Tagana Kabupaten Tulungagung, Imam Syafii mengaku bersyukur atas apresiasi yang diberikan Gubernur Kofifah kepada Tagana Tulungagung.

"Dari bu Gubernur pesannya ya tetap bersemangat,tingkatkan upaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,"ujarnya pada Kamis (04/11/2021).

Satu hal yang membedakan peran Tagana Tulungagung dalam penanganan Covid-19 dengan Tagana di Kabupaten lain adalah keterlibatan Tagana Tulungagung yang secara langsung berhadapan dengan pasien Covid-19 di Rumah Sakita Darurat Covid-19 UIN Satu Tulungagung.

"Kalau di Kabupaten lain itu mendapat penghargaan karena punya dapur umum kemudian memberikan pendampingan secara online, kalau kita karena terlibat langsung dalam penangana terutama di Rusunawa," ungkapnya.

Imam mengaku, sejak awal langkah berani dengan memberikan layanan dukungan psikososial secara langsung tatap muka kepada pasien tersebut diambil karena kepedulian pihaknya kepada pasien Covid-19 yang menjalani karantina di RSDC UIN Satu Tulungagung.

"Walaupun pada akhirnya saya tau langkah yang diambil itu terlalu berani karena SOP nya harusnya tidak sampai tatap muka dnegan pasien Covid-19," terangnya.

Dengan prosedur 3M yang ketat dan segala proses yang ditaati, alhamdulillah dari 32 anggota Tagana yang terlibat, tidak ada satupun yang pernah terkonfirmasi Covid-19.

"Saya itu sudah 19 kali swab PCR hasilnya negatif terus," ucapnya.

Kini setelah penambahan kasus Covid-19 melandai dan RSDC UIN Satu telah dikembalikan fungsinya sebagai lembaga pendidikan.

Imam mengungkapkan, sebagian besar anggota Tagana tengah dipersiapkan untuk antisipasi dan meminimalkan potensi bencana alam namun sebagiannya lagi masih disiagakan di RSDC Rusunawa Jepun sebagai lokasi karantina pasien Covid-19.

"Ya kita fokus lagi ke penanganan bencana alam lagi, sebagian masih ada yang standby di rusunawa Jepun juga,"pungkasnya. (bro)

Editor :