klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Dewan Minta Pemkot Surabaya Beri Perhatian Pelaku UMKM Terdampak Pandemi

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Pelaku UMKM di Kota Surabaya tetap berjualan di tengah pandemi covid-19.
Pelaku UMKM di Kota Surabaya tetap berjualan di tengah pandemi covid-19.

KLIKJATIM.Com | Surabaya—Perpanjangan PPKM Level 4 Jawa-Bali berpengaruh pada perkembangan usaha UMKM di Surabaya. Banyak pelaku UMKM yang mengeluh usahanya tersendat karena sepinya pembeli, bahkan tak sedikit UMKM yang berhenti produksi sementara ini.

[irp]

Seperti yang dialami salah seorang pelaku UMKM di wilayah Krembangan Surabaya, Tien Iswanti yang keseharianya berjualan wedang songo dan ayam kriwil mengaku, jika usahanya menurun drastis selama PPKM berlangsung.

"Ya selama PPKM ini yang jelas perekonomian, income itu menurun drastis," kata Tien, Minggu (8/8/2021).

Wanita 53 tahun tersebut menyebutkan bahwa sebelum PPKM diterapkan, usaha yang ia kelola selalu ramai pesanan baik dari masyarakat imu, perusahaan sampai instansi pemerintahan.

"Biasanya yang pesan dari perusahaan dan rumah tangga. Satu hari, wedang Songo dan Rice Bowl, perkiraan sehari 60-65 bowl tapi sekarang sama sekali ndak ada pesanan selama PPKM," ungkapnya.

Hat yang sama juga dikeluhkan oleh Nur Aisah, pemilik UMKM Cokelat juga mengeluh lantaran pendapatan usahanya selama PPKM diterapkan sangat terasa dampaknya.

"Tapi masalah perkembangan penjualan produk masih sepi pak sejak pandemi ini," jelasnya.

Menyikapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno turut prihatin atas tersendatnya usaha para pelaku UMKM. Ia berharap adanya perhatian khusus Pemerintah Kota kepada pelaku UMKM se-Surabaya yang terdampak pemberlakuan PPKM selama ini.

"PPKM level 4 ini, Dinas Koperasi maupun Dinas Perdagangan untuk mensupporting lebih agar perekonomian berjalan kembali dan UMKM bisa berkembang, hidup dan tetap eksis," kata Anas, Minggu (8/8/2021).

Politisi PDIP tersebut juga mengatakan, pemerintah harus memberi perhatian khusus terhadap pelaku UMKM, agar bisa mendongkrak perputaran ekonomi di tingkat bawah. Karena UMKM merupakan ekonomi kerakyatan yang memiliki produk lokal.

"Dalam kondisi ini UMKM harus diberi support yang lebih karena tingkat ekonomi dasar adalah UMKM," tambahnya.

Selama PPKM diterapkan, Anas Karno terus berkeliling menemui para pelaku UMKM di tiap kecamatan untuk memastikan perkembangan usaha mereka. Bahkan ia juga memborong produk UMKM tersebut sebagai wujud dukungan kepada pelaku UMKM yang ada di Surabaya.

"Saya rutin berkeliling, ketemu sama para pelaku UMKM untuk mengetahui perkembangan mereka. Sebagai wujud dukungan juga saya beli dagangan mereka, karena bagaimanapun UMKM adalah sumber ekonomi tingkat dasar," pungkasnya.(mkr)

Editor :