KLIKJATIM.Com | Surabaya - Penanganan banjir akibat luapan sungai Kali Lamong mulai mendapat perhatian serius. Melalui Pemprov Jawa Timur (Jatim) akan membentuk tim khusus, yang disiapkan untuk percepatan pembangunan sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019.
Di dalamnya termasuk membahas rencana pembangunan tanggul Kali Lamong. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak usai meninjau kesiapsiagaan bencana di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim, Kamis (2/1/2019).
Saat ini Pemprov sedang mematangkan pembentukan tim Provincial Project Management Office (PPMO). "Hari Senin (6/1/2020) besok mulai disiapkan draftnya sama pak Sekda," kata Emil.
[irp]
Menurutnya, anggota tim ini dari seluruh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan instansi yang berkaitan. "Untuk di tingkat pusat juga ada tim gabungan kementerian," lanjutnya.Rencananya akan dilakukan pemetaan terkait pembangunan tanggul. Jika dibangun total mulai dari Gresik sampai Mojokerto, tentunya membutuhkan dana cukup besar.
Nah, dengan perencanaan dan strategi matang diharapkan bisa menekan penggunaan anggaran. Misalnya dengan memetakan daerah genangan sementara atau bagian-bagian yang menjadi skala prioritas.
Kata Emil, pihaknya dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas masih mengidentifikasi titik-titik dengan tingkat risiko paling rendah terdampak genangan air. Bahkan Pemprov juga sudah koordinasi dengan perwakilan Pemda Kabupaten Gresik, untuk menyampaikan kepada para kepala desa agar semua elemen ikut membantu proses ketersediaan lahannya.
[irp]
"Sesuai dengan Perpres 80 tahun 2019, maka tugas kami adalah memastikan penanganan Kali Lamong juga bisa segera diidentifikasi rencana teknisnya," pungkas mantan Bupati Trenggalek itu.
Secara terpisah, Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mengaku, pihaknya sudah menginstruksikan jajaran di bawahnya mulai dari Camat hingga Kepala Desa (Kades), untuk melakukan pendekatan secara humanis kepada masyarakat terkait rencana pembebasan lahan. Harapannya, ada kesadaran dari para pemilik lahan untuk menjual dengan harga sesuai appraisal atau taksiran dari pemerintah.
"Intinya kami dari Pemerintah Daerah (Pemda) akan mengupayakan semaksimal mungkin selagi masih merupakan kewenangan daerah. Dan, kami juga akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti penanganan banjir akibat luapan Kali Lamong ini," ujar Sambari, di sela-sela kunjungannya ke Dusun Ngeblak, Desa Kedungrukem, Benjeng. (nk/nul)
Editor : Redaksi