klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Viral, Ruang Isolasi RSUD dr Darsono Pacitan Tanpa Nakes

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Keluarga pasien tanpa dilengkapi baju hazmat dan APD terpaksa ganti oksigen sendiri karena tidak ada petugas medis RSUD Pacitan yang berjaga
Keluarga pasien tanpa dilengkapi baju hazmat dan APD terpaksa ganti oksigen sendiri karena tidak ada petugas medis RSUD Pacitan yang berjaga

KLIKJATIM.Com | Pacitan - Dua video viral di media sosial grup whatsapp Pacitan. Dua video itu berisi ruang isolasi yang kosong tanpa adanya nakes di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan. 

[irp]

Satu video berdurasi 2 menit 2 detik. Dalam video pertama si perekam menunjukkan ruang Soka C. Perekam mengaku jika ruang yang direkam adalah ruang isolasi tetapi tidak ada perawat. 

"Sama sekali tidak ada perawat. Padahal ini ruang isolasi. Bisa lost (seenaknya) masuk. Ini ruang perawat tidak ada satupun orang, " ujar si perekam. 

Perekam lalu bercerita bahwa ayahnya harusnya ganti oksigen. Tetapi tidak diganti oleh nakes. Pun infus yang harusnya diganti juga diklaim dibiarkan berjam-jam. 

"Ini ruangan ayah saya. Saya sampai bisa masuk. Bayangkan, " tambahnya. 

Sementara video kedua berdurasi 12 detik. Dalam video itu diduga pihak keluarga melakukan pergantian oksigen. 

"Ya memang itu di RSUD dr Darsono, " ujar Direktur RSUD dr Darsono Pacitan, dr Imam Darmawan, Jumat (23/7/2021). 

Dia menyampaikan bahwa nakes beserta karyawan di rumah sakit play merah itu banyak yang terpapar covid 19. Ada 80 orang dari 5o9 karyawan. 

"Pertama saya sampaikan karyawan kami banyak yg terkena covid 19. 80 orang. Baik itu dokter, nakes yang ada di kami, " sambungnua. 

Menurutnya, rekaman itu tidak seharusnya ada. Pasalnya melanggar aturan yang ada. Dia pun mengaku lelah, termasuk dokter, perawat hingga pengurus jenazah. 

Dia mengaku jika perihal oksigen. Juga saat ini pasokan tidak tepat waktu. Masyarakat harus mencari sendiri dan melakukan pergantian sendiri. 

"Kami lelah. Saya sudah melaksanakan tugas. Karyawan juga tapi banyak yang terpapar. Kami kewalahan, " terangnya. 

Dia mengaku jika pembagian shift juga tidak bisa normal. Menurutnya kondisi seperti ini sudah dari pandemi awal. Bahkan saat awal ada 150 an nakes yang harus terpapar. 

"Terus terang saja. Di ruang melati C itu saja sudah ada bantuan dari Dinas Kesehatan. Untuk yang memasak semua terpapar. Akhirnya masyarakat umum yang membantu. Pada prinsipnya kami kelelahan, " pungkasnya.  (rtn)

Editor :