klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Arab Saudi Dikabarkan Akui Penggunaan Vaksin Sinovac

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Vaksin Sinovac
Vaksin Sinovac

KLIKJATIM.Com | Jakarta - Pemerintah Arab Saudi dikabarkan sudah mengakui penggunaan vaksin produksi Sinovac. Dengan demikian warga yang hendak umrah atau berangkat haji bisa memakai vaksin produksi Cina tersebut.

[irp] 

Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman bersyukur adanya pengakuan dari Arab Saudi tentang Vaksin Sinovac. Dengan demikian, Arab Saudi  mengizinkan WNI yang memakai vaksin Sinovac bisa masuk ke negaranya.

“Syukurlah Arab Saudi mengakui vaksin Sinovac sebagai bagian #Vaccine Passport,” tulis Fadjroel Rachman di Instagram @fadjroelrachman, Selasa (13/7/2021).

Informasi ini pertama kali dibagikan oleh Menteri Urusan Agama Islam Malaysia, Zulkifli Al Bakri, Senin (12/7/2021) malam. Dia menginformasikannya melalui akun Twitter pribadinya, @drzul_albakri. Pemilik akun Twitter bercentang biru itu, mengatakan, Saudi telah memasukkan Sinovac dan Sinopharm dalam vaksin yang diterima untuk izin masuk negaranya.

“Alhamdulillah, Arab Saudi telah memasukkan Sinovac dalam senarai vaksin yang diterima bagi kemasukan ke sana,” cuitnya dalam bahasa Melayu yang dilansir dari laman berita The Star, Selasa (13/7/2021).

Dia berharap informasi ini tersebar luas ke seluruh penjuru dunia.

“Boleh sampaikan kepada ahli keluarga yang telah menerima vaksin Sinovac dan berniat untuk tunaikan haji dan umrah akan datang,” ujarnya.

Seperti diketahui, Kerajaan Arab hanya mengakui 4 vaksin sebagai syarat masuk negaranya. Dari 4 jenis vaksin yang dibolehkan, Sinovac dan Sinopharm tidak masuk daftar vaksin yang diakui Saudi. Namun, kebijakan itu telah diperbarui. Dilihat dari website Kementerian Kesehatan King of Saud, ada tambahan 2 jenis vaksin baru yang diakui dan dijadikan syarat untuk masuk ke Saudi.

“Vaksin yang disetujui di kerajaan adalah (1) Pfizer/BioNTech, (2) Moderna, (3) Oxford AstraZeneca, (4) Janssen, (5) Sinopharm, (6) Sinovac,” tulis pernyataan itu dalam bahasa Arab.

Peneliti vaksin Merah Putih Universitas Airlangga, Dominicus Husada menilai seharusnya suatu negara mengakui vaksin yang diakui WHO.

 “Harusnya yang diakui WHO itulah yang diakui negara-negara di dunia,” tegas Husada, disadur dari rmol.

Husana tidak menampik, efikasi vaksin Sinovac memang masih tidak seampuh Pfizer, Moderna atau Astra Zeneca. Namun, apabila vaksin sudah melalui uji klinis fase tiga dan mendapatkan izin edar, virus akan kesulitan menjangkit tubuh manusia. Apabila tetap menjangkit, gejalanya tidak akan separah bagi yang belum vaksin. “Ini harus diakui,” imbuhnya.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mendesak Kementerian Agama memastikan kabar baik tersebut. Karena hal ini berkaitan dengan nasib jemaah umroh asal Indonesia.

“Menteri Agama di Malaysia, Dr Zulkifli M Albakri, men-cuit-kan bahwa Saudi Arabia sudah mengakui vaksin Sinovac. Sebelumnya WHO juga sudah merekomendasikan Sinovac. Kemenag perlu memastikan, kabar baik ini bagi jemaah calon haji atau umroh dari Indonesia yang sudah divaksin Sinovac,” tulis HNW, sapaan akrab Hidayat Nur Wahid, di akun Twitter resminya, @hnurwahid.

Meskipun info itu pertama kali datang dari Menteri Agama Malaysia, namun netizen Tanah Air sangat gembira dengan kabar tersebut. (ris)

Editor :