KLIKJATIM.Com | Surabaya - Ketua Komis D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya intens mensosialisasikan program vaksinasi kepada masyarakat. Sehingga bisa menjadi edukasi bagi masyarakat tentang vaksin dan tidak sampai menimbulkan ketakutan atau lainnya. Apalagi belakangan ini dikabarkan ada gerakan anti vaksin yang secepatnya harus disikapi bersama.
[irp]
"Mungkin mereka (menolak vaksin) belum mendapatkan informasi secara penuh dan keseluruhan tentang vaksin ini," ujar Khusnul Khotimah di kantornya, Senin (18/1/2021).
Karena itu, secepatnya pemerintah harus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Terutama di Kota Surabaya. Dengan begitu diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang khawatir atau was-was, bahkan menolak divaksin karena kurang paham tentang manfaatnya.
"Mari menyampaikan secara bijak, jangan sampai yang melakukan gerakan itu memang mereka ini tidak tahu, atau mungkin ada informasi yang belum didapatkan. Vaksin ini menjadi sangat penting dalam rangka menghadapi dan menanggulangi covid ini," jelasnya.
Dia juga menerangkan, bahwa herd immunity yang terbentuk nantinya tidak akan mudah terpapar virus. Maka, seluruh elemen harus ikut mengendalikan Covid-19.
"Kita semua harus fokus bagaimana memberikan informasi, sosialisasi, edukasi kepada masyarakat hingga tingkat RT/RW, kader dan kepala rumah tangga agar mendapatkan info terkait vaksinasi," serunya.
Nantinya seluruh lapisan mayarakat juga akan mendapatkan vaksin hingga Maret 2022. Saat ini sedang didata dan dipastikan total keseluruhan calon penerima vaksin.
Pelru diketahui bahwa sebelumnya, pada sasaran vaksinasi tahap pertama yang telah melakukan daftar ulang hingga 16 Januari 2021 ada sebanyak 1.945 orang. Namun, tidak semuanya bisa mendapatkan vaksinasi. Hanya terakomodir 1.652 orang, dan 323 orang tidak lolos screening kesehatan.
"Ini masih proses terus karena data tersebut berkembang. Ada aplikasi yang diciptakan untuk memantau warga Kota Surabaya, yang mendapatkan vaksin beserta lokasinya. Kita tunggu sambil menerapkan prokes," pungkasnya. (nul)
Editor : Redaksi