KLIKJATIM.Com | Gresik – Siapa sangka, masyarakat lintas generasi dapat berkumpul dalam sebuah forum yang penuh semangat, seru, dan menggembirakan. Mereka rela duduk berjam-jam untuk menikmati momen kebersamaan yang berharga.
Momen tersebut terlihat dalam kegiatan yang berlangsung di Taman Baca Masyarakat (TBM) Rumba Nusantara, Perumahan Alam Singgasana, Blok I Nomor 14, Desa Betiting, Cerme, Gresik. Kegiatan bertajuk "Mertamu (Merangkai Cerita, Mengukir Aksara, Meramu Rindu)" ini digelar pada Sabtu (21/12/2024) dan dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga lansia.
"Kalau aku merantau lalu datang musim kemarau," ujar Banyu Giri Pinuluh Fauzi (8), dengan penuh penghayatan.
"Sumur-sumur kering, daunan pun gugur bersama reranting," tambahnya, diikuti dengan puisi karya Zawawi Imron berjudul "Ibu" yang membuka acara.
Menariknya, Giri tidak membaca puisi ini sendirian. Bersama Muhammad Al Fatih (11), mereka membacakan puisi tersebut dengan penuh emosi, diiringi petikan gitar. Aksi mereka berhasil membius seluruh peserta yang hadir.
Kegiatan ini merupakan inisiatif dari salah satu komunitas literasi di Gresik, dan dalam acara itu, Giri dan Fatih secara bergantian menyelesaikan puisi yang membuat seluruh audiens terpesona.
Salah satunya adalah Aprilia, seorang ibu muda asal Wringinanom, yang mengaku terkesan dengan penghayatan yang ditunjukkan oleh kedua anak tersebut.
"Mereka itu keren banget, apalagi penghayatannya. Udah dapet banget," ungkapnya dengan nada terkesima.
Baca juga: Menilik Rumah Pelangi Gresik, Membangun Minat Baca Anak dan Tempat Belajar MembatikBagi Aprilia, persembahan puisi itu sangat menginspirasi dan memotivasi. "Mereka berani tampil di depan publik dengan percaya diri. Sebagai seorang ibu, saya ingin anak saya juga bisa tampil seperti itu," tambahnya.
Selain penampilan puisi, acara sore itu juga diisi dengan rangkaian kegiatan menarik lainnya. Kegiatan yang merupakan kolaborasi Gresik Book Party dengan Rumba Nusantara ini mencakup sesi baca buku dan diskusi tentang buku yang telah dibaca. Kegiatan ini berlangsung dari siang hingga menjelang malam, menyatukan beragam perbedaan antar generasi.
"Perbedaan itu justru bikin sesi sharing semakin seru dengan bahasa kekinian," kata Aprilia (29), yang juga terlibat dalam diskusi buku.
Para peserta yang hadir mengulas berbagai jenis buku, mulai dari buku sejarah, sastra, hingga novel pemenang Nobel Sastra 2024 berjudul Vegetarian. "Asyik, jadi pengen ketemu lagi sama mereka," kesan Aprilia.
Di balik penampilan puisi berjudul "Ibu" karya Zawawi Imron yang dibacakan oleh Giri dan Fatih, ternyata ada tujuan khusus. Hal ini disampaikan oleh pengelola TBM Rumba Nusantara, Wenda Febrianti (38).
"Penampilan baca puisi oleh putra saya ini adalah bagian dari peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember," jelas Wenda singkat. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar