klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Insiden KMP Tunu Pratama Jaya: Khofifah Pastikan Korban Dapat Perawatan Gratis, Tim SAR Terus Sisir Selat Bali

avatar Wahyudi
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Surabaya – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak aktif dalam penanganan musibah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Sebagai bentuk komitmen, Khofifah menjamin bahwa seluruh biaya pengobatan bagi korban selamat warga Jatim yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim akan dibebaskan.

Tim BPBD Jatim juga telah dikerahkan untuk membantu tim gabungan dalam pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025). Khofifah menegaskan Pemprov Jatim akan mengawal proses pencarian korban hingga tuntas.

“Sampai siang tadi, saya telah menerima laporan bahwa total yang ditemukan ada sebanyak 31 korban selamat dan 5 korban meninggal dunia. Kita menyampaikan duka yang mendalam khususnya untuk korban yang meninggal dunia. Terutama dari 5 korban meninggal dunia, 3 di antaranya adalah warga Jatim,” ujar Gubernur Khofifah pada Kamis (3/7/2025).

Baca Juga : Kapal Feri Tenggelam di Selat Bali, Empat Penumpang Tewas Puluhan Masih Hilang

Korban meninggal dunia yang berasal dari Jatim teridentifikasi atas nama Eko Satriyo (51 tahun) warga Banyuwangi, Anang Suryono (59) warga Probolinggo, dan Elok Rumantini (34 tahun) warga Banyuwangi. Sementara dua korban lainnya adalah Cahyani (45 tahun) warga Jawa Tengah, dan Fitri April Lestari (33 tahun) warga Banyuwangi.

Gubernur Khofifah menuturkan, data sementara dari BPBD Jatim menunjukkan KMP Tunu Pratama Jaya membawa total 78 penumpang dan awak. Hingga Kamis siang, 31 orang berhasil diselamatkan dan 5 orang meninggal dunia, sementara sisanya masih dalam pencarian. Operasi penyelamatan difokuskan di area perairan tempat kapal tenggelam di Selat Bali.

Dari 31 korban selamat, 26 di antaranya teridentifikasi sebagai warga Jawa Timur, berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Lumajang.

“Kami pastikan bahwa Pemprov Jatim akan membebaskan biaya pengobatan para korban selamat laka laut KMP Tunu Pratama Jaya yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim. Ini adalah wujud perhatian kita bagi korban laka laut yang mayoritas adalah warga Jatim,” tegasnya.

Baca Juga : Beasiswa Pemprov Jatim Lahirkan Tiga Doktor UINSA, Khofifah: Investasi SDM Emas 2045

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Gilimanuk, Bali. Dugaan awal penyebab kecelakaan laut tersebut adalah kebocoran di ruang mesin kapal yang menyebabkan kapal terbalik dan akhirnya tenggelam.

“Saya sudah minta Kepala BPBD untuk melakukan identifikasi domisili para korban dan melaporkan setiap perkembangan. Kita juga mendukung penuh logistik dan personel, termasuk perahu karet, kopel, dan tim penyelamat yang sudah berada di lapangan," kata Khofifah.

Tim SAR gabungan, kata Khofifah, saat ini terus melakukan penyisiran laut dan pantai. Ambulans dari relawan juga telah disiagakan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, guna memfasilitasi proses evakuasi korban yang belum ditemukan dan penanganan medis bagi korban selamat.

Baca Juga : Bintang Liverpool Diogo Jota Dilaporkan Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Tragis

Ia menjelaskan, proses pencarian sangat tergantung pada kondisi cuaca dan arus laut, namun koordinasi lintas wilayah terus dilakukan, termasuk dengan BPBD Jatim, BPBD Bali, serta BPBD Kabupaten Banyuwangi.

“Semua unsur sudah dikerahkan, termasuk TNI, Polri, Polairud, BPBD, Tagana, hingga para relawan. Kita berupaya keras agar semua korban yang belum ditemukan bisa segera dievakuasi,” ujarnya.

Selain mengevakuasi penumpang, upaya penyelamatan kendaraan juga menjadi perhatian. Tercatat 22 unit kendaraan turut tenggelam bersama kapal, dan akan dievakuasi setelah proses penyelamatan korban manusia diprioritaskan selesai.

Baca Juga : Terima Kunker Komite II DPD RI, Gubernur Khofifah Paparkan Keunggulan Jatim Sebagai Episentrum Bumi Majapahit

Gubernur Khofifah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang belum diverifikasi. Ia meminta masyarakat mengikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait.

“Saya sudah sampaikan ke BPBD untuk terus update perkembangan terbaru, memperbarui laporan. Kita harus saling update dan bahu-membahu dalam situasi seperti ini,” ucap Khofifah.

Di akhir pernyataannya, Khofifah menyatakan komitmen penuh Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mengawal proses pencarian dan memberikan bantuan lanjutan bagi keluarga korban. Ia juga meminta doa dari seluruh masyarakat agar para korban yang hilang segera ditemukan.

“Saya berharap semua korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Kita tidak berhenti berikhtiar. Semoga semua proses berjalan lancar dan korban-korban yang belum ditemukan segera bisa kembali ke keluarga,” pungkasnya. (yud) 

Editor :