KLIKJATIM.Com | Gresik – DPRD Kabupaten Gresik membuka peluang mengevaluasi program Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan yang sebagian iuran jaminan kesehatannya saat ini ditanggung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gresik.
Ketua DPRD Kabupaten Gresik M. Syahrul Munir menjelaskan, pihaknya mempertimbangkan mengganti program bantuan iuran BPJS Kesehatan yang selama ini digelontorkan Pemkab Gresik kurang lebih Rp100 miliar per-tahun.
Hal ini dia sampaikan dalam forum diskusi sinkronisasi alur layanan kesehatan yang digelar bersam Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas-puskesmas beberapa hari lalu.
DPRD Gresik menggelar diskusi ini karena kerap mendapat laporan dari masyarakat tentang sulitnya akses layanan kesehatan, terutama dalam hal rujukan dari Puskesmas ke Rumah Sakit. Begitu juga keluhan pihak puskesmas mengenai ketentuan rujukan.
“Skema rujukan dari FKTP (Puskesmas) ke FKRTL (Rumah Sakit) ini yang kerap menimbulkan masalah dalam praktek layanan kesehatan di Kabupaten Gresik ini,” kata Syahrul.
Hal ini, kata Syahrul, karena ada 144 penyakit (kasus medis) yang harus dilakukan tindakan medis di FKTP (Puskesmas). Namun pada saat yang sama, tenaga kesehatan dan infrastruktur puskesmas belum sepenuhnya dapat menangani 144 kasus medis tersebut.
“Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Gresik, banyak kasus sakit yang tidak bisa dilakukan perawatan di Puskesmas, seperti tetanus, sekalipun itu masuk 144 kasus medis (dalam aturan) tersebut,” kata Syahrul.
Di satu sisi, pihaknya mendapat keluhan dari rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terkait sulitnya klaim biaya tindakan medis. Sehingga beberapa rumah sakit hingga kini mengalami penundaan pembayaran klaim dari BPJS.
Hal ini dikawatirkan menyebabkan rumah sakit berpikir dua kali saat akan menerima pasien rujukan dari Puskesmas.
“Karena itu kami mempertimbangkan opsi pengganti bantuan iuran yang kurang lebih Rp100 milar itu, dengan mengaktifkan skema hibah seperti Kartu Gresik Sehat (KGS) dulu, nanti kami rumuskan detailnya,” kata Syahrul.