klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Berhasil Turunkan Angka Stunting Drastis, Inovasi Program 1-10-100 Lamongan Dipuji Pemprov Jatim

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Sesi zoom Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Command Center Kabupaten Lamongan
Sesi zoom Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur yang diselenggarakan di Command Center Kabupaten Lamongan

KLIKJATIM.Com | Lamongan – Program inovatif 1-10-100 yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan mendapat apresiasi tinggi dari Tim Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur. Apresiasi ini disampaikan dalam sesi zoom yang diselenggarakan di Command Center Kabupaten Lamongan hari ini.

Program 1-10-100 adalah skema bantuan senilai Rp5 juta yang diberikan oleh 1 orang tua asuh kepada 10 balita berupa makanan bergizi selama 100 hari. Perkembangan balita penerima bantuan ini dipantau secara berkala. Pada tahun 2024, program ini berhasil menghimpun dana lebih dari Rp870 juta dari 71 orang tua asuh yang berasal dari CSR perusahaan, organisasi/komunitas, serta perorangan.

Baca Juga : Wabup Dirham Resmi Buka Online Session Megprenuer Batch III, Dorong Milenial dan Santri Lamongan Kembangkan UMKM

Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara (Mas Dirham), mengungkapkan bahwa dana tersebut mampu menjangkau 2.640 balita stunting dan berisiko stunting. Capaian ini meng-cover 96,58 persen dari total 2.557 balita stunting dan berisiko stunting di Lamongan.

"Di tahun 2024, 71 orang tua asuh menjangkau 96 persen balita stunting maupun risiko stunting, sehingga jangkauannya 2.450 balita. Program ini akhirnya diadopsi di pemerintah pusat yang dinamai Genting, Gerakan Orang Tua Asuh Menurunkan Stunting," tutur Mas Dirham.

Keberhasilan program 1-10-100 terlihat jelas dari data prevalensi stunting yang dirilis oleh Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Pada tahun 2022, angka stunting Kabupaten Lamongan sebesar 27,50 persen. Angka ini berhasil turun drastis menjadi 9,40 persen di tahun 2023, dan semakin menukik tajam hingga 6,9 persen di tahun 2024.

Baca Juga : Perubahan KUA-PPAS 2025 Lamongan Disampaikan, Fokus Efisiensi dan Peningkatan Infrastruktur

Mas Dirham menjelaskan bahwa dalam proses pemberian makan bergizi, Pemkab Lamongan menggandeng akademisi dari Universitas Lamongan (Unisla) sebagai pendamping program. Hasil capaian masing-masing anak asuh dipantau setiap dua minggu sekali, dengan laporan disampaikan kepada orang tua asuh.

"Akan dilakukan penimbangan berat badan dan tinggi badan dan lainnya. Dari total 75% dinyatakan berhasil atau lulus dari garis stunting. Sedangkan 25�lita yang tidak lulus garis stunting mereka ada penyakit bawaan. Sehingga jika tidak ada balita yang mempunyai penyakit bawaan bisa dikatakan lulus stunting semua," imbuhnya.

Tim Panelis Penilaian Kinerja Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Jawa Timur dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menyampaikan apresiasi mendalam atas keberhasilan Lamongan.

Baca Juga : BPJPH Pastikan Jagung Rekayasa Genetik Lamongan Halal, Dukung Peningkatan Produksi Petani

Keberhasilan ini bahkan memicu ketertarikan lebih lanjut dari para panelis untuk mendalami program 1-10-100. Di antara mereka adalah perwakilan dari DP3A Jawa Timur, Universitas Airlangga, Ormas Muhammadiyah, TP PKK Jawa Timur, dan panelis lainnya.

"Kami tadi sangat tertarik dengan program 1-10-100, sehingga kami ingin mendalami," pungkas salah satu panelis, menunjukkan bahwa program Lamongan ini berpotensi menjadi best practice yang dapat direplikasi di daerah lain. (yud) 

Editor :