KLIKJATIM.Com | Sampang - Manajemen Madura United meminta PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk membatalkan Shopee Liga 1 2020. Alasannya, jika kompetisi hanya ditunda kemudian dilanjutkan, dikhawatirkan akan muncul banyak masalah.
[irp]Liga 1 sudah terhenti sejak awal Maret. Pertandingan terakhir terjadi pada pekan ketiga yang dilaksanakan pada Minggu (15/3/2020). Setelah itu PSSI telah memutuskan untuk menunda kompetisi musim 2020 hingga 29 Mei 2020 karena virus corona. Jika situasi dirasa mulai membaik, Shopee Liga 1 2020 akan dimulai kembali pada 1 Juli 2020.
Baca juga: Puluhan Jabatan Eselon di Sumenep Masih Kosong, Pemkab Bergantung pada Pelaksana Tugas
Direktur Madura United, Haruna Soemitro, mengusulkan agar Shopee Liga 1 2020 dibatalkan sepenuhnya. Menurutnya, akan lebih baik jika liga musim ini ditiadakan dan dimulai kembali dari awal pada 2021. "Saya tak mau berandai-andai. Lebih baik, kompetisi 2020 di-shutdown," ujar Haruna seperti dikutip Bolasport.com.
"Kita restart sepak bola Indonesia pada 2021, sehingga pemain dan klub dapat kepastian dan fokus ke musim 2021,” kata Haruna lagi.Menurutnya, PSSI terkesan memaksakan situasi jika kompetisi harus dimulai kembali pada Juni mendatang. Terlepas dari persoalan virus corona, pelaksaan liga pada Juli 2020 akan bertabrakan dengan pembukaan jendela transfer dalam kalender FIFA.
[irp]
Baca juga: Hapus Label Daerah Tertinggal, Karya Rupa Sampang Optimistis Tembus Pasar Dunia
”Jika PSSI memutar Iagi kompetisi bulan Juni akan benturan dengan masa TMS (transfer matching system), karena FIFA membuka lagi TMS windows kedua bulan Juli," ucapnya menambahkan.
Selain itu, berlanjutnya kompetisi juga akan menyulitkan klub-klub dalam melakukan evaluasi sebelum bursa transfer putaran kedua. Sebab, para peserta liga baru memainkan pemainnya dalam tujuh pertandingan.
Baca juga: Warga Keluhkan Pungli Parkir di CFD Bojonegoro, Pengawasan Dishub Dipertanyakan
[irp]
Itu pun diasumsikan empat pertandingan dapat digelar selama Juni 2020 ditambah tiga pekan yang sudah dijalani. "Jika ditotal tujuh partai, ditambah yang tiga pekan lalu. Tujuh laga tak cukup untuk menilai kinerja pemain asing yang ada," ucap Haruna. (*/hen)
Editor : Redaksi