SPBUN Lumpur Tahun Ini Dapat Kuota Solar Nelayan 2.693 Kiloliter

Reporter : Abdul Aziz Qomar
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menuangkan solar nelayan bersama Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Mayjend TNI (Mar) Edi Juardi (Dok/Pemkab Gresik)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Stasiun pengisian bahan bakar umum nelayan atau SPBUN di Kelurahan Lumpur Kabupaten Gresik telah diresmikan oleh Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik, Kamis 11 Januari 2024.

Peresmian tersebut menandai beroperasinya SPBUN ke dua di wilayah Gresik, setelah SPBUN di wilayah Campurejo, Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik.

Baca juga: Perdana di Gresik, YLBHKG Gelar Dialog Praktisi Hukum Bahas Penerapan KUHP Nasional

SPBUN Lumpur ini sendiri pada tahun ini mendapatkan kuota solar nelayan sebanyak 2.693 kiloliter pada tahun ini. Dimana satu kiloliter sama dengan 1.000 liter.

Direktur Utama PT Gresik Migas yang membangun dan mengoperasikan SPBUN Lumpur, Habibullah mengatakan, tiap bulan jatah solar untuk nelayan di Sekitar Lumpur ini mencapai 224 Kiloliter (KL).

"Sehingga setiap hari kurang lebih 7 Kiloliter, namun tiap tiga bulan akan dievaluasi," tutur Habib.

Karena khusus nelayan, menurut Habib, SPBU tersebut tidak melayani kendaraan atau konsumsi BBM diluar nelayan.

"Jadi ada barcode khusus untuk nelayan yang sudah terdaftar, di luar itu kami tidak layani," ujar Habib di sela peresmian.

Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan, pembangunan SPBUN ini merupakan bentuk komitmen Pemkab Gresik mencukupi kebutuhan nelayan. Agar tak ada lagi nelayan yang kesulitan BBM dan membeli BBM dengan harga mahal.

"Dengan adanya SPBUN ini, BBM atau solar untuk melaut tercukupi dengan harga yang semestinya, sehingga marjin keuntungan dari hasil melaut bisa mencukupi kebutuhan keluarga nelayan," tutur Gus Yani, sapaan akrabnya.

Baca juga: Solar Subsidi di Gresik Langka, Nelayan dan Petambak Kelimpungan
Dikatakan, ini merupakan bentuk nyata program Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik yakni Gresik Agropolitan untuk mewujudkan nelayan berdaulat.

Baca juga: Hari Pahlawan, Bupati Gresik Serahkan 3.022 SK PPPK

merupakan bentuk nyata program Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik yakni Gresik Agropolitan untuk mewujudkan nelayan berdaulat.

Sebagaimana diketahui, bagi nelayan, bahan Bakar Minyak (BBM) adalah faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan penangkapan ikan. Komponen biaya BBM yang mereka gunakan berkisar 50-70�ri seluruh biaya operasional aktivitas penangkapan ikan.

Disinilah SPBUN yang merupakan unit usaha Gresik Migas yang bermitra dengan PT. Pertamina Patra Niaga mengambil peran.

"Dengan tugas utama menjual bahan bakar minyak solar bersubsidi kepada masyarakat nelayan khususnya untuk kebutuhan bahan bakar, ongkos produksi dari komponen BBM bisa dipangkas," imbuh Yani.

Baca juga: AKR Targetkan Investasi di JIIPE Rp 238 triliun dan Serapan Tenaga Kerja Hingga 200 Ribu Orang

Hal yang sama disampaikan juga oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Staf Khusus Bidang Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Mayjend TNI (Mar) Edi Juardi.

Disampaikan bahwa BBM mempunyai peranan penting dalam peningkatan produktifitas usaha perikanan khususnya perikanan tangkap.

"Penyediaan BBM yang memadai dari sisi kualitas, harga, dan kemudahan akses sangat dibutuhkan agar nelayan dapat menggunakan BBM sesuai kebutuhan operasionalnya," terang Jenderal Edi.

Sebagai informasi, total nelayan di Kelurahan Lumpur dan Kelurahan Kroman yang diusulkan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik sebanyak 528 Nelayan. Untuk total surat rekomendasi pembelian solar subsidi yang masuk sampai dengan tanggal 09 januari 2024 sebanyak 430 orang. (qom)

Editor : Abdul Aziz Qomar

Lowongan & Karir
Berita Populer
Berita Terbaru