Video Warga Gresik Kembali Viral di Media Sosial

Reporter : Redaksi - klikjatim

Foto: Marita Sani, seorang perempuan yang berada di dalam video. (Repro/klikjatim.com)

GRESIK – Setelah rame dengan beredarnya video siswa SMP melawan gurunya, kini video warga Kabupaten Gresik, Jawa Timur kembali menjadi viral di media sosial (medsos). Kali ini video yang berdurasi sekitar 4 menit itu, nampak seorang perempuan berkomentar tentang kebobrokan sebuah perusahaan pelat merah.

Perempuan yang mengaku istri pelaut itu belakangan diketahui bernama Marita Sani, warga Jalan Emerald IV Perum Graha Bunder Asri (GBA), Kecamatan Kebomas, Gresik. Di dalam video tersebut, dia menyebut seluruh Perwira PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) adalah perampok. Bahkan, dia juga mengancam akan membongkar semua kebobrokan perusahaan di media sosial.

[irp]

Saat dikonfirmasi awak media, Marita mengaku kesal sehingga membuat video tersebut. Hal itu dikarenakan suaminya telah dimutasi akibat menuntut haknya. “Sampai saat ini perusahaan sebesar Pelni tidak memiliki PKB dan seluruh karyawannya hanya digaji di bawah UMP. Ini jelas melanggar undang-undang,” menurutnya.

Dia pun mengaku, dirinya bersama serikat pekerja PT Pelni telah mengadukan beberapa dugaan penyimpangan di perusahaan tersebut ke Bareskrim Polri, BPK dan KPK. Semua ini dilakukan karena sudah kesal dengan kondisi di perusahaan pelat merah itu.

Setelah videonya viral, Ibu satu anak ini tidak takut dengan resiko yang dihadapi. Dia juga siap membuka dugaan permainan perusahaan secara terang-terangan. Mula dari berapa banyaknya uang ‘kencing’ yang lari ke saku perwira serta banyaknya penyalahgunaan fungsi fasilitas kapal.

“Selama ini banyak penumpang tanpa tiket dinaikkan,” imbuhnya. Bahkan, perempuan yang aktif di Partai Demokrat Gresik itu, juga siap disomasi karena tindakannya.

Sementara itu, Manager Public Relation dan CSR PT Pelni, Idayu Adi Rahajeng mengaku, pihaknya akan berkoordinasi terkait viralnya video salah satu istri ABK tersebut kepada manajemen. Kini dirinya masih menunggu arahan dari Sekper. (rf/hen)