KLIKJATIM.Com | Gresik – Siswa SMA Muhammadiyah 1 (SMAM 1) Gresik berkesempatan berdialog langsung dengan native speaker (penutur asli) bahasa Jepang dari PT Smelting, Mr. Minami, Kamis (19/01/2023).
Dalam kesempatan yang berlangsung di perpustakaan Teras Mentari milik sekolah tersebut, terlihat keseruan dialog dua arah, antara siswa SMAM 1 dengan Minami. Terutama siswa jurusan bahasa. Mereka tampak antusias dengan momen tersebut.
Baca juga: Kabupaten Gresik Kini Punya Pusat Oleh-oleh Baru, Namanya Rene’o
Selain belajar berbahasa Jepang dari penutur asli, mereka juga berkesempatan mengetahui lebih dalam mengenai budaya Jepang langsung dari orang Jepang.
Vana, salah satu siswa SMAM 1 menyampaikan pertanyaan kepada Minami dalam bahasa Jepang. Vana bertanya berapa lama minami tinggal di Indonesia, dan pekerjaan apa yang dilakukan Minami di Kabupaten Gresik.
Siswa lain, Hamzah menanyakan dalam bahasan Jepang terkait budaya kerja di Jepang, dan angka kelahiran di Jepang yang menurun.
Kepala Sekolah SMAM 1 Gresik Ainul Muttaqin berkata, memang di sekolahnya diajarkan mata kuliah bahasa Jepang bagi siswa jurusan bahasa.
“Bahasa itu kan bagian dari kebudayaan, agar terbangun pemahaman budaya bangsa lain ya harus menguasai bahasa,” kata dia.
Dikatakan, dengan memahami budaya bangsa lain, anak-anak didik lebih bisa mengerti dan menghargai orang lain, yang mana di dunia ini sangat beragam komunitas etnis dan bangsa.
“Di Indonesia saja multi etnis dengan beragam suku, apalagi di dunia,” katanya.
Persinggungan dan interaksi bangsa Indonesia dengan Jepang sendiri sudah berlangsung lama. Kini dalam era modern, interaksi antar bangsa ini salah satunya terjalin dalam bentuk kerjasama di bidang ekonomi, seperti Smelting yang telah beroperasi sejak 1996, dengan dipelopori oleh Mitsubitshi menjadi perusahaan smelter pertama di Indonesia.
Investasi Jepang di Indonesia punya porsi salah satu yang terbesar. Sehingga banyak Ekspatriat asal Jepang yang bekerja di Indonesia.
Salah satu alumni SMAM 1 Gresik bahkan ada yang bekerja di PT Smelting. Fifi, alumnus tahun 1994 itu kini bekerja di departemen Manajemen Sistem PT Smelting sejak tahun 2001.
Baca juga: Ditengah Persaingan Ketat Dunia Kerja, Smelting Bekali Siswa SMK Assa’adah Soft Skill
Nah Fifi yang kebetulan mahir berbahasa Jepang ini mengajak siswa SMAM 1 agar tak menyia-nyiakan kesempatan belajar bersama Smelting ini. Fifi juga memaparkan alur proses pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga hingga menjadi produk tembaga siap jual.
“Di PT Smelting pengelolaan lingkungan diperhatikan betul sehingga air yang dipakai proses sudah tidak mengandung bahan berbahaya lagi,” paparnya. (yud)