KLIKJATIM.Com | Gresik — Pengecoran jalan di Duduksampeyan berimbas pada penutupan separuh badan jalan yang mengakibatkan kepadatan.
Karena itu Satlantas Polres Gresik menerapkan contraflow dan jalur alternatif agat tidak terjadi kepadatan kendaraan, Kamis (26/10/2022).
Baca juga: Berhasil Ungkap Kasus Tabrak Lari, Kasatlantas Polres Gresik Terima Penghargaan dari Polda Jatim
Contraflow adalah salah satu metode rekayasa lalu lintas yang sering diterapkan untuk memecah atau mencegah kemacetan apabila terjadi kepadatan arus lalu lintas.
Dampak pengecoran jalan nasional di Duduksampeyan membuat petugas Satlantas terus mengatur lalu lintas agar pengendara dari arah Gresik menuju Lamongan dan sebaliknya lancar.
Perlu dukungan semua pihak termasuk pengendara untuk disiplin mematuhi peraturan lalu lintas. Kendaraan yang nekat menerobos membuat kondisi arus lalu lintas terdampak.
Petugas kepolisian berada di lokasi untuk mengatur lalu lintas demi mengantisipasi kemacetan yang sedang terjadi. Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis melalui Kasat lantas AKP Agung Fitriansyah menyampaikan upaya-upaya yang bisa menjadi alternatif yang bisa ditempuh penggendara.
Salah satunya dengan menempatkan personil di titik-titik yang rawan kepadatan, kemudian memberlakukan buka tutup jalan jika terjadi antrian panjang dari arah Lamongan ke arah Gresik atau sebaliknya.
“Selanjutnya kami menghimbau pengguna roda 6 keatas untuk menggunakan jalur utara atau jalan Daendels dari arah surabaya ke lamongan juga sebaliknya, untuk mobil pribadi masih memungkinkan untuk bisa melalui jalur Duduksampeyan,” ucap AKP Agung Fitriansyah.
Baca juga: Satlantas Polres Gresik Gelar Sosialisasi Safety Riding untuk Karyawan PT Petrokimia Gresik
Sementara itu, Kanit Turjawali IPDA Bross Tito bersama Anggota menambahkan, agar pengguna jalan lebih sabar jangan sampai nekat menerobos, Satlantas Polres Gresik terus membantu kelancaran lalu lintas di jalan.
“Pengguna jalan diharapkan tetap bersabar menghadapi perbaikan jalan dan hindari melawan arah agar tidak mengular dan berdampak ke pengendara lain, menyebabkan antrean kendaraan lebih panjang lagi,” imbuh Ipda Bross Tito.