klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

PT Freeport Indonesia Bangun Tiga Rumah Kompos di Manyar untuk Kelola Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Tasyakuran juga dilakukan di lokasi pembangunan Rumah Kompos berlokasi di Desa Manyar Sidorukun dan nantinya akan dikelola oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) SABAR, Minggu (18/05) (Dok/PTFI for Klikjatim.com)
Tasyakuran juga dilakukan di lokasi pembangunan Rumah Kompos berlokasi di Desa Manyar Sidorukun dan nantinya akan dikelola oleh masyarakat setempat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) SABAR, Minggu (18/05) (Dok/PTFI for Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik — PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun Rumah Kompos di tiga desa di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, sebagai bagian dari program Waste for Waste. Inisiatif ini bertujuan mengatasi persoalan sampah organik sekaligus mendorong ekonomi sirkular berbasis masyarakat.

“Tiga Rumah Kompos kami dirikan di Desa Manyar Sidorukun, Manyarejo, dan Manyar Sidomukti. Fasilitas ini akan mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk kompos dan menjadi sarana pemberdayaan warga,” ujar Aripin Buman, VP Business Process Smelting & Refining PTFI, di Gresik, Kamis (5/6).

Ketiga desa tersebut merupakan wilayah prioritas PTFI di sekitar area operasional smelter. Rumah Kompos ini diharapkan mampu mengurangi sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pertanian dan penghijauan.

“Kami ingin mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam pengelolaan sampah, dan melihat sampah sebagai sumber daya bernilai ekonomi,” tambah Aripin.

Kepala Desa Manyar Sidomukti, Ach Chasin, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. “Rumah Kompos sangat membantu kami dalam menangani sampah sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga. Kami berharap program ini berkelanjutan,” ujarnya.

Program Waste for Waste merupakan penerapan nyata konsep ekonomi sirkular. Dana pembangunan Rumah Kompos berasal dari hasil pengelolaan dan penjualan limbah konstruksi Smelter PTFI oleh mitra sosial PTFI, Pusat Transformasi Bersama (PTB). Dana tersebut kemudian dialokasikan untuk infrastruktur pengelolaan sampah di sembilan desa penerima manfaat.

Baca juga: Lebih Cepat dari Jadwal, Smelter PT Freeport Indonesia di Gresik Kembali Beroperasi
Untuk mendukung operasional, masing-masing desa membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM): KSM SABAR di Manyar Sidorukun, KSM Mukti Survive Compost di Manyar Sidomukti, dan KSM MAKIN GEMES di Manyarejo. Ketiga kelompok ini didampingi oleh mitra pelaksana PTFI, Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (Wehasta), yang membantu memperkuat kapasitas dan keberlanjutan program.

Wehasta juga telah melakukan pemetaan kebutuhan di setiap desa agar pendekatan yang digunakan tepat sasaran. Selain pembangunan Rumah Kompos, PTFI juga akan mendirikan Bank Sampah di tiga desa di wilayah Mengare dan Desa Karangrejo, serta fasilitas TPS3R di Desa Banyuwangi dan Desa Bedanten.

PTFI berharap kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan mitra lokal ini dapat menjadi model pengelolaan sampah berkelanjutan yang bisa direplikasi di wilayah lain.

Sebagai bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PTFI menggelar tasyakuran di ketiga desa sebagai penanda dimulainya pembangunan. Rumah Kompos ini ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada Juli 2025. (qom)

Editor :