klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas di Bojonegoro Berakhir, Peserta Diharapkan Wujudkan Birokrasi Adaptif dan Inovatif

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Bupati Bojonegoro menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VII Tahun 2025
Bupati Bojonegoro menutup Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VII Tahun 2025

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan VII Tahun 2025 di Bojonegoro resmi ditutup. Acara yang digelar di ruang Angling Dharma Gedung Pemkab Bojonegoro ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin birokrasi yang adaptif, inovatif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan.

Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menegaskan bahwa pelatihan ini lebih dari sekadar syarat administratif.

"Pelatihan ini bukan hanya sebagai syarat administratif, tetapi lebih dari itu, menjadi wadah pembentukan kepemimpinan yang efektif, inovatif, serta berintegritas," kata Bupati Wahono.

Baca Juga : Guru di Bojonegoro Mendadak Meninggal Saat Gerak Jalan
Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembekalan tentang kepemimpinan strategis, manajemen perubahan, penguatan integritas, dan peningkatan kompetensi. Mereka juga diwajibkan menyusun proyek perubahan (proper) sebagai bukti nyata penerapan ilmu yang telah didapat.

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Dasar dan Manajerial (Kabid PKDM) di BPSDM Provinsi Jawa Timur, Sri Rahayuningsih, mengapresiasi komitmen para peserta. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan sesungguhnya baru dimulai setelah pelatihan berakhir.

"Hal yang paling penting adalah bagaimana output dari pelatihan ini dapat memberikan manfaat dan dampak nyata di masa depan," ungkapnya.

Baca Juga : Pemkab Bojonegoro Wajibkan ASN Belanja Lewat E-Bakul, Perputaran Ekonomi Lokal Ditarget Rp2,5 Miliar per Bulan
Menurut Sri Rahayuningsih, birokrasi saat ini dihadapkan pada perubahan yang sangat cepat dan kompleks, termasuk perkembangan teknologi digital serta meningkatnya ekspektasi publik. Di sinilah peran pejabat pengawas menjadi sangat penting sebagai penggerak di unit kerja masing-masing.

"Aksi perubahan yang telah dirancang jangan hanya berhenti sebagai dokumen seremonial, melainkan harus diwujudkan sebagai komitmen nyata dalam praktik kerja," tegasnya.

Salah satu peserta, Alif Rahmawati, yang menjabat sebagai Kasi Keamanan Informasi dan Persandian di Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bojonegoro, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman berharga. "Kami merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas," ujarnya.

Baca Juga : Bea Cukai Bojonegoro Bakar Rokok Ilegal, Kerugian Hingga Rp12,6 Miliar
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para pejabat pengawas mampu menjadi motor penggerak perubahan di OPD masing-masing, sekaligus mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (yud) 

Editor :