KLIKJATIM.Com | Surabaya - Eri-Armuji diklaim unggul 6 persen dalam survei. Sedangkan, Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Imam Syafi'i menyatakan, pasangan MAJU (Machfud-Mujiaman) unggul 20 persen dalam survei internal.
[irp]
Imam menilai, hasil survei yang dilakukan internal PDIP dan PusdeHAM yang menyebut pasangan Eri-Armuji unggul 6 persen tidak selaras dengan fakta di lapangan.
Menurutnya, jika memang pasangan Eri-Armuji sudah unggul dari pasangan Machfud-Mujiaman, seharusnya Wali Kota Tri Rismaharini bisa lebih tenang, bukan malah sebaliknya.
"Bukan sebaliknya harus ngoyo sampai banyak laporan dugaan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan Bu Risma untuk memenangkan Eri-Armuji," ujar Imam, Selasa (27/10/2020).
Imam mengaku, dirinya juga menaruh curiga dengan hasil survei internal yang dilakukan pihak Eri-Armuji. Ia menilai, survei tersebut kurang bagus sehingga terus menerus membuat narasi yang mengingkari fakta dan akal sehat.
"Karena sekali lagi hasil survei internal kami, Poltracking, unggul jauh," tegas Anggota Komisi A DPRD Surabaya itu.
Tidak hanya itu, Imam juga menduga jika hasil survei Eri-Armuji hanya sebatas klaim saja. Itu terbukti dari alur rilis berita yang disebar di media massa beberapa hari terakhir ini.
Dipaparkan Imam, setelah klaim unggul, Eri-Armuji membuat isu tim Machfud-Mujiaman galau. Setelah itu banyak tuduhan APK Eri-Armuji dirusak pihak lain pasca berita yang memuat hasil survei mereka unggul 6 persen.
"Ini seperti rangkaian framing seolah seolah Eri-Armuji betul-betul sudah unggul atas Machfud-Mujiaman, lalu pihak pendukung Machfud-Mujiaman frustasi dan merusak APK Eri-Armuji. Ya seperti playing victim, untuk mencari simpati publik," tandasnya. (bro)
Editor : Redaksi