klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Massa Aksi Sekitar J-TB Bojonegoro Tuntut Kesejahteraan dari Proyek Gas Nasional

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Aksi massa sekitar pengeboran gas nasional Jambaran-Tiung Biru (J-TB) Bojonegoro menuntut kesejahteraan bagi warga ring 1. (Nur Afifullah/klikjatim.com)
Aksi massa sekitar pengeboran gas nasional Jambaran-Tiung Biru (J-TB) Bojonegoro menuntut kesejahteraan bagi warga ring 1. (Nur Afifullah/klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Bojonegoro—Warga sekitar lingkungan lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (J-TB) kembali menggelar aksi demosntrasi di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. Mereka menuntut kesejahteraan bagi warga ring 1 proyek pengeboran gas.

Aksi demontrasi warga ini merupakan yang kedua kalinya sejak seminggu terakhir. Sebelumnya warga menggelar aksi setelah mengetahui ada 56 pekerja proyek gas itu positif terpapar covid-19.

[irp]

Aksi demonstrasi kali ini tuntutan warga berbeda. Mereka menuntut pengembangan ekonomi lokal sekitar proyek gas.

Koordinator aksi, Purnomo mengatakan, ada lima tuntutan massa dalam aksi kali ini. Pertama, massa meminta PT Rekayasa Industri (Rekind) selaku operator di Lapangan Gas J-TB melakukan swab tes terhadap pekerja. Tujuannya agar covid-19 tidak sampai menjalar menulari warga sekitar.

Menurut Purnomo, masalah keterlambatan pembayaran dari manajeman kepada vendor lokal menjadi tuntutan yang kedua. Sebab, atas keterlambatan pembayaran tersebut, pelaksana vendor juga merugi.

[caption id="attachment_28162" align="aligncenter" width="774"] Aksi massa di depan pintu masuk proyek Lapangan Unitisasi Gas J-TB, Bojonegoro. (Nur Afifullah/klikjatim.com)[/caption]

“Tuntutan ketiga, sesuai intruksi Menteri BUMN, kami minta proyek yang nilainya di bawah Rp 14 miliar agar diberikan kepada UMKM dan kontraktor lokal,” lanjutnya.

Masih menurut  Purnomo, tuntutan yang ke empat yakni terkait perombakan manajemen. Sebab, manajemen saat ini tidak anggap tidak profesional. Sebab, disinyalir banyak tenaga kerja dan proyek titipan kepada manajemen. Sehingga warga lokal terpinggirkan.

“Kelima, kami ingin tidak ada monopoli dalam pemberdayaan ekonomi warga sekitar. Harus merata dan transparan,” tegas Purnomo.

[irp]

Dalam aksi demo ini massa menamakan diri Forkomasbaja (Forum Komunikasi Masyarakat Banyuurip-Jambaran). Aksi  difokuskan di tiga titik. Titik pertama di perempat Clangap, titik ke dua di depan kantor Kecamatan Gayam dan titik ketiga di depan pintu masuk get 1 J-TB.

Saat di depan pintu Get 1 J-TB pihak aksi massa tidak ditemui siapapun, dan akhirnya massa tersebut pulang dengan puluhan armada mobil dan sepeda motor.

"Jika tuntutan kami tidak di gubris kami akan lakukan lockdownd besar besaran," pungkas Purnomo. (mkr)

Editor :