KLIKJATIM.Com | Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya akhirnya melaksanakan razia malam di sejumlah jalan protokol. Tak kurang Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin razia tersebut sambil mengingatkan warganya agar memakai masker, menerapkan protokol kesehatan hingga memberi hukuman push up bagi yang melanggarnya.
[irp]
Hukuman itu diberikan kepada sejumlah anak muda yang ketahuan tidak memakai masker dan bergerombol bermain game online di salahsatu warung kopi di Jl Diponegoro. Wali Kota Risma tidak sendirian, namun diikuti oleh puluhan anggota polisi, TNI dan Satpol PP dalam tugas gabungan.
Awalnya Risma mengibatkan kepada pemuda yang cangkruk itu untuk membubarkan diri. Namun peringatan menggunakan pengeras suara itu tidak dihiraukan. Risma pun turun mendatangi mereka dengan petugas Satpol PP dan Dishub meminta mereka bubar. "Ayo keluar, keluar. Ya opo rek lek loro iki, Ya Allah. Kamu dikurung 14 hari nggak boleh ketemu siapapun kalau sakit. Mana maskermu, sini kamu push up, iyo seribu (kali)," ujar Risma.
[irp]
Setelah push up lebih dari 10 kali. Pemuda tersebut kemudian diberi masker dan minta untuk pulang. Sedangkan pemilik warung dimintai identitasnya untuk didata. Sidak dimulai pukul 20.00 WIB hingga pukul 21.30 WIB juga menyasar tempat lain. Di antaranya Jl Tunjungan, Darmo, Panglima Sudirman, Taman Bungkul, Diponegoro, Ciliwung, Pasar Kembang, Kedungdoro hingga Jalan Blauran. Dengan mengunakan mobil dan membawa pengeras suara Risma membubarkan para pesepeda yang masih bandel bergerombol.
Risma juga mengingatkan warga agar tetap menggunakan masker saat berada di luar rumah. Selain ditegur langsung, Risma juga memberikan ratusan masker saat berkeliling. "Ayo pulang nak, sudah malam. Nanti tertular, kalau sakit tidak boleh ada yang menjenguk. Tolong dipakai maskernya," kata Risma dengan mengunakan pengeras suara, Sabtu malam. (hen)
Editor : Redaksi