KLIKJATIM.Com | Surabaya--Pemprov Jatim melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 secara bertahap terus mendukung bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan anticovid-19 untuk pondok pesantren (ponpes) se-Jatim.
Bantuan itu disalurkan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 di lingkungan ponpes jelang kembalinya para santri untuk kegiatan belajar mengajar di era new normal pesantren.
[irp]
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berharap, dengan bantuan itu para pengasuh dan para santri bisa menerapkan pendisiplinan protokol kesehatan di lingkungannya, sehingga setiap ponpes bisa menjadi Pesantren Tangguh.
Berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, total sudah ada 168 ponpes yang mendapat bantuan alat kesehatan anticovid-19.
Gubernur Khofifah menambahkan, dalam inisiasi Kampung Tangguh ada ampuan dari TNI-Polri. Harapannya ketangguhan yang dibangun bisa berkelanjutan bahkan setelah masa Pandemi Covid-19.
"Pesantren Tangguh kita bangun untuk menjadi pesantren yang bersih, pesantren yang sehat dan pesantren yang TOPP (tanaman obat pondok pesantren)," terang Gubernur Khofifah dalam rilis yang diterima jatimnow.com, Minggu (21/6/2020).
Bantuan perangkat alat penegakan protokol kesehatan itu berupa masker kain, sprayer elektrik (alat penyemprot disinfektan), baju hazmat (alat pelindung diri), thermal gun (alat pengukur suhu badan), hand sanitizer, lysol, kacamata goggle, face shield, sepatu boot, tempat cuci tangan dan sarung tangan latex.
Selain itu, semua ponpes juga diberi vitamin C, paket sembako dan dompet kesehatan Covid-19.
Terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan di lingkungan ponpes, Gubernur Khofifah juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 188/3344/101.1/2020 tentang Pelaksanaan Kembalinya Santri ke Pondok Pesantren dalam Masa Darurat Covid-19 di Jatim.
[irp]
Dalam surat tertanggal 29 Mei 2020 itu, Gubernur Khofifah telah menetapkan protokol kesehatan untuk santri yang akan kembali ke pondok, mulai protokol dari rumah hingga protokol saat beraktivitas di lingkungan pesantren.
Dalam surat itu juga ditegaskan bahwa proses kembalinya santri ke ponpes harus dilakukan secara hati-hati dengan menjadikan kaidah keselamatan jiwa dan raga sebagai prinsip utama dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Kaidah hifdzun nafs (menjaga keselamatan jiwa dan raga) ini harus lebih diutamakan dibanding pertimbangan lainnya," ungkap Gubernur Khofifah. (hen)
Editor : Redaksi
BPN Canangkan GEMAPATAS, Wabup Alif Tegaskan Komitmen Gresik Menuju “Lengkap”
Wabup Alif menambahkan, kepastian hukum atas tanah merupakan pilar utama kemakmuran rakyat.…
Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Nasional Berkat Inovasi Pergudangan dan Pengantongan Cerdas
Dua inovasi andalan mereka, Smart Bagging Ecosystem dan Smart Warehouse Ecosystem.…
Lanjutkan Perjuangan Pahlawan Melalui Program Prioritas, Bupati Yes: Berjuang dengan Ilmu, Empati, dan Pengabdian
KLIKJATIM.Com | Lamongan – Pemerintah Kabupaten Lamongan menggelar upacara peringatan Hari Pahlawan tahun 2025 di Alun-Alun Lamongan, Senin (…
Kuota Lansia Capai 7 Persen, Kebutuhan Kursi Roda Jemaah Haji Gresik Baru Terdata Usai Pelunasan
Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) daerah masih menunggu keluarnya kuota haji 2026 secara penuh. Termasuk di Kabupaten Gresik.…
Upacara Hari Pahlawan di Bojonegoro, Bupati: “Teruskan Perjuangan dengan Kerja Nyata”
KLIKJATIM.Com | Bojonegoro — Suasana khidmat menyelimuti Alun-Alun Bojonegoro saat Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan k…
Perdana di Gresik, YLBHKG Gelar Dialog Praktisi Hukum Bahas Penerapan KUHP Nasional
Kegiatan tersebut menghadirkan sejumlah advokat, aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta anggota DPRD Gresik.…