klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Cara SIF dan Musisi Lokal Singapura Sebar Kebahagiaan Ketika Pandemi Covid-19

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Singapore International Foundation dan Musisi Lokal Singapura Sebar Kebahagiaan Ketika Pandemi Covid-19. (ist)
Singapore International Foundation dan Musisi Lokal Singapura Sebar Kebahagiaan Ketika Pandemi Covid-19. (ist)

KLIKJATIM.Com | Singapura - Banyak cara dapat dilakukan dalam menghadapi situasi pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di seluruh belahan dunia. Misalnya dengan berbagi kebahagiaan sebagai dukungan moral, seperti yang dilakukan Singapore International Foundation (SIF) bersama musisi lokal di Singapura.

Pandemi Covid-19 memang mengganggu kehidupan banyak orang. Kerugian senilai lebih dari S$ 30 juta dilaporkan oleh para pekerja paruh waktu di industri kreatif di Singapura sejak langkah-langkah pengendalian coronavirus diberlakukan.

Dan sebagai bagian dari upaya untuk menyatukan komunitas dunia yang lebih baik bahkan di tengah pandemi, maka diwujudkan 'Gift A Song Project'. Yaitu sebuah proyek kolaborasi antara SIF dan musisi lokal di Singapura.

[irp]

Inisiatif ini memungkinkan individu untuk mempersembahkan lagu kepada seseorang yang mereka kenal dan berjuang melawan coronavirus. Mulai dari berjuang dengan kerugian ekonomi, bekerja di garis depan layanan kesehatan serta layanan esensial lainnya, atau untuk mereka yang membutuhkan dukungan selama karantina.

Hal ini merupakan salah satu cara SIF memberikan dukungannya kepada komunitas seni lokal di Singapura. Dipimpin oleh veteran musik lokal di Singapura dan Citizen Ambassador SIF, Clement Chow, inisiatif ini telah mengumpulkan 15 musisi lokal di negara tersebut untuk bernyanyi dan merekam lagu-lagu yang diinginkan oleh masyarakat dari rumah mereka. Para artis yang ikut berpartisipasi termasuk Alemay Fernandez, Alexandra Hsieh, Benjamin Chow, Beverly Morata Graffon, Christiane Mikaela, Izat Ibrahim, Jordin Tan, Kexin Tay, Lisa Haryono, Mathilda D'Silva, Michelle Poh, Ribka Sangeetha Dorai, Syah Riszuan dan Wayne Sandosham.

[irp]

Sebagai bagian dari fase kedua inisiatif ini, setiap anggota masyarakat didorong untuk mengirimkan lagu dedikasi mereka melalui situs web SIF, www.sif.org.sg/giftasong -mulai dari tanggal 26 Mei 2020 kepada seseorang yang mereka kenal–baik di Singapura maupun di luar negeri–dan yang memerlukan penghiburan. Dedikasi dari satu negara ke negara lain sangat dianjurkan. Dedikasi terpilih akan dicatat dan dikirim ke pemohon dan penerima melalui email. Video yang dipilih juga akan diunggah di media sosial SIF mulai 18 Juni 2020.

Kumpulan dedikasi pertama dibuat oleh komunitas Citizen Ambassadors SIF dan mitra serta kerabat internasional dari Singapura, Kamboja, Tiongkok, India, Indonesia, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Amerika Serikat. Disertai dengan pesan-pesan yang menggembirakan, hadiah lagu dalam berbagai bahasa ini telah didedikasikan untuk teman-teman mereka di dalam dan luar negeri, termasuk pahlawan tanpa tanda jasa dan pejuang garis depan. Rekaman video penampilan dan dedikasi-yang telah mencapai lebih dari tiga juta pengguna-telah diunggah ke saluran YouTube SIF dan kanal media sosial lainnya yaitu di Facebook dan Instagram.

“Musik dapat menghangatkan hati, mengangkat dan memulihkan jiwa. Kita semua mengenal seseorang yang tengah berjuang melawan Covid-19, menghadapi kesulitan ekonomi atau hanya membutuhkan dukungan. Dua teman saya berada di ICU dan saya berjuang dengan cara menghibur mereka yang kemudian menginspirasi ide ini. Kita dapat menyebarkan pesan positif dan solidaritas, bahkan di saat kita sedang memerangi pandemi. Sungguh menggembirakan melihat orang Singapura dan komunitas dunia bersatu untuk saling memberi semangat melalui 'Gift A Song Project'. Proyek ini juga memungkinkan SIF untuk mendukung komunitas seni lokal kami di masa-masa sulit ini.” jelas Executive Director SIF, Jean Tan dalam siaran persnya.

[irp]

Seniman Singapura, Clement Chow mengungkapkan, keindahan musik adalah mengisi jiwa tanpa batas. Hal ini memberikan jalan keluar bagi orang-orang dalam mengekspresikan diri mereka sendiri, dan dengan memanfaatkan kekuatan pemulihan dari musik sehingga dapat terhubung kembali dengan orang-orang yang dicintai, terutama di tengah anjuran social distancing. "Saya berbesar hati dengan dedikasi yang telah datang dan tanggapan positif yang dikumpulkan secara online untuk mendukung proyek ini dan masyarakat," tutur Clement Chow.

"Sungguh sangat berkesan bagi saya menyanyikan lagu 'Ku Bahagia' menggunakan bahasa ibu saya dan dapat menyebarkan keceriaan kepada teman-teman kita di Indonesia. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari inisiatif 'Gift A Song' yang bermakna dan menyatukan para musisi di Singapura. Saya berharap lagu-lagu ini akan menghangatkan hati orang yang lelah dan mengumpulkan semua orang untuk bersatu dan memerangi virus," jelas seniman Lisa Haryono.

Dokter perawatan paliatif, dr. Venita Eng mengaku, seorang Indonesia dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) meminta lagu 'Ku Bahagia' untuk didedikasikan kepada teman-teman dan rekan sekelasnya dari sekolah kedokteran, yang sekarang tengah memerangi pandemi di garis depan di Indonesia. “Saya berterima kasih atas kesempatan berharga dari para musisi di Singapura yang mengirimkan ucapan selamat kepada teman-teman saya, terutama ketika saya sulit untuk bertemu dengan mereka secara pribadi. Saya harap lagu yang yang dinyanyikan dengan indah di proyek ini berhasil menghibur mereka di masa yang penuh tantangan ini,” ucap dr. Venita Eng. (hen)

Editor :