KLIKJATIM.Com | Surabaya - Kota Surabaya bersama Gresik dan Sidoarjo sepakat melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap III. Perpanjangan ini disikapi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mengajak seluruh warganya bersabar dan membiasakan diri disiplin protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
[irp]
“Sepanjang kehidupan sehari-hari harus disiplin. Tidak hanya di rumah atau di kantor. Warga Surabaya harus semakin sabar, antre dengan jarak,” kata Risma di Balai Kota Surabaya, Selasa (26/5/2020).
Dikatakan, kunci disiplin akan menjadi budaya dan kebiasaaan. Sikap ini sudah ditunjukkan warga Surabaya saat membiasakan membuang sampah pada tempatnya melalui program Merdeka Dari Sampah. Sehingga, untuk meningkatkan disiplin physical distancing dan protokol kesehatan, Wali Kota Risma optimis warga Surabaya bisa melaksanakannya.
"Untuk itulah dibentuk Kampung Wani Jogo Suroboyo. Program ini akan digalakkan di setiap RW itu juga mengajak masyarakat lebih disiplin protokol kesehatan agar mata rantai Covid-19 bisa terputus," kata Wali Kota Surabaya.
[irp]
Dijelaskan, dia optimis gerakan ini bisa berhasil karena yang membuat kesepakatan antara warga sendiri, sehingga mudah untuk diikuti. “Mereka membuat kesepakatan yang diikuti bersama-sama. Gerakan itu dibuat bersama akan lebih mudah,” katanya.
Sementara itu, Risma menyebutkan data statistik kasus Covid-19 di Kota Surabaya mulai menurun. Dia mencontohkan yang terjadi di Kedung Baruk yang merupakan zona merah paling berisiko. Setelah ratusan warganya diswab hasilnya negatif. “Saya terus lihat data, apakah perlu dilakukan rapid atau swab. Hasil beberapa daerah kemarin mengalami keturunan. Kedung Baruk itu, padahal ratusan warga dirapid test ada banyak reaktif tapi ketika diswab nol mereka. Mulai menurun, makanya mata rantai sudah terputus,” katanya. (hen)
Editor : Redaksi