klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

DPRD Jatim Minta Ketersediaan Pangan Dijaga

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Surabaya - Anggota Komisi C DPRD Jatim Agus Dono Wibawanto meminta Pemprov Jatim menjaga ketersediaan pangan hingga akhir tahun. Pandemi covid-19 yang berimbas pada perekonomian jangan diperparah dengan kelangkaan bahan pangan.

Menurutnya, dalam beberapa bulan ke depan sektor ekonomi akan semakin berat, yang harus diperhatikan adalah stok pangan. "Jangan sampai terjadi kelangkaan pangan. Untuk anggaran, DPRD Jatim sudah memberikan akses. Ini tergantung bagaimana pengelolaannya saja. Tinggal bagaimana dinas terkait mengambil langkah-langkah untuk hal ini," kata Agus Dono Wibawanto.

[irp]

Dikatakan, pertumbuhan ekonomi Jatim ke depan minus 2 itu saja sudah bagus. Karena pertumbuhan ekonomi jatim ini dari perdagangan antar pulau. "Kalau perdagangan kita saat ini stagnan maka dipastikan ekonomi kita akan merosot," tuturnya.

Agus Dono dalam kesempatan itu mengapresiasi ide Pemprov Jatim menggelar Lumbung Pangan Jatim dan program Pasar Murah Online Mandiri (Pamor) untuk menjamin pemenuhan kebutuhan bahan pokok menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idul Fitri 1441 H. Dia berharap agar Lumbung Pangan Jatim ini menampung hasil produksi petani Jatim.

"Kalau hasil petani belum bisa tertampung harus ada lembaga yang menampungnya. Sejauh ini baru Bulog yang menampung," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini mengatakan DPRD Jatim sudah membuat Perda Resi Gudang, tujuannya menampung hasil produksi petani. Agar harga hasil produksi petani bisa dihargai sesuai harga pasar. "Selain itu lumbung pangan Jatim ini jangan sampai mematikan warung-warung milik warga setempat. Artinya lokasinya jangan sampai berdekatan dengan pasar," katanya.

[irp]

Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan program Pamor ini merupakan hasil kerjasama antara produsen bahan pokok dengan Pemprov Jatim. Menurutnya semangat program ini adalah ingin mendekatkan akses bahan pokok yang harganya lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET) kepada masyarakat Jatim menjelang lebaran.

“Selain itu, lewat program ini produsen sembako bisa menitipkan produk bahan pokoknya untuk dijual lewat Pamor. Jadi sistemnya menyerap dari produsen dan mendekatkan pada konsumen dengan keuntungan harga yang lebih murah,” jelas Khofifah.

Pasokan produk bahan pokok yang dijual di Pamor ini berasal dari produsen atau industri bahan pokok yang ada di Jawa Timur. Misalnya untuk gula kristal putih langsung didatangkan dari beberapa pabrik gula. Beberapa produk bahan pokok yang dijual antara lain gula pasir dengan harga Rp 12.500, minyak goreng kemasan 1 liter dengan harga Rp 11.500, minyak goreng kemasan 2 liter dengan harga Rp 22.500, serta beras medium 5 kilogram dengan harga Rp 45.000. (hen)

Editor :