klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pemkab Gresik Beri Penghargaan kepada 26 Pelaku Seni dan Ekonomi Kreatif

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, memberikan apresiasi kepada 26 pelaku seni dan ekonomi kreatif (ekraf) Kabupaten Gresik. (Dok)
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, memberikan apresiasi kepada 26 pelaku seni dan ekonomi kreatif (ekraf) Kabupaten Gresik. (Dok)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik memberikan apresiasi kepada 26 pelaku seni dan ekonomi kreatif (ekraf) yang dinilai berkontribusi nyata dalam mendorong kemajuan daerah serta memperkuat identitas budaya lokal.

Apresiasi tersebut diserahkan dalam Seminar Kreatif bertajuk Dari Ide Kreatif Menuju Berita Inspiratif: Menggali Kisah Sukses Ekraf Menuju Gresik Kota Kreatif yang diselenggarakan Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Budaya, Pemuda, dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Kabupaten Gresik di Gedung Nasional Indonesia (GNI), Jumat (19/12/2025).

Sebanyak 26 pelaku ekraf penerima penghargaan berasal dari berbagai subsektor, mulai dari seni budaya Damar Kurung, Gajah Mungkur, Legentren, Gresik Movie, musik rock dan jazz, hingga pelaku UMKM kreatif khas Gresik.

Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan bahwa pembangunan daerah tidak hanya bertumpu pada infrastruktur fisik, tetapi juga harus dibarengi dengan penguatan ekonomi kreatif yang berakar pada budaya lokal.

“Kontribusi para pelaku seni, budaya, musik, film, dan UMKM sangat besar dalam membangun Gresik. Daerah ini tidak hanya dibangun dengan beton dan jalan, tetapi juga dengan ide, kreativitas, dan cerita,” ujar Bupati Yani.

Ia mencontohkan potensi kopi gunung dari Bawean yang tidak hanya unggul sebagai produk, tetapi juga memiliki narasi kuat yang mampu meningkatkan nilai jual. Menurutnya, ekonomi kreatif harus dikembangkan secara terencana dan berkelanjutan.

Melalui karya-karya seperti Gresik Movie, Damar Kurung, Legentren, hingga Jazz in Gresik, para pelaku seni dinilai tidak hanya berkarya, tetapi juga menjaga dan merawat kelestarian budaya lokal agar tetap hidup di tengah perkembangan zaman.

Pemkab Gresik, lanjut Bupati Yani, terus mendorong sinergi lintas sektor dan akan mendampingi pelaku ekonomi kreatif agar tetap eksis serta mampu melakukan regenerasi.

“Kemajuan daerah tidak hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari kuatnya akar budaya yang menjadi jati diri masyarakat,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik dr. Asluchul Alif menyampaikan bahwa sejumlah pelaku ekraf Gresik telah menembus panggung internasional, di antaranya Damar Kurung, Legentren, Gresik Movie, dan Jazz in Gresik. Menurutnya, keberhasilan ekonomi kreatif terletak pada kemampuan mengolah ide sederhana menjadi produk bernilai tinggi.

“Orang kreatif melihat sesuatu yang sederhana untuk diolah menjadi produk bernilai. Budaya lokal Gresik bisa hadir dalam bentuk pakaian, film, musik, hingga produk ekonomi kreatif lainnya,” jelasnya.

Ia juga mendorong agar Disparekrafbudpora Gresik rutin menggelar pameran UMKM dan ekonomi kreatif minimal dua kali dalam setahun guna menggerakkan perekonomian sekaligus melestarikan budaya lokal.

“Misalnya kita adakan bulan film dan diputar di GNI, dibuka untuk masyarakat luas. Dengan begitu, warga Gresik bisa mengenal lebih dekat kekhasan daerahnya,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Jawa Timur Bidang Industri Kreatif, Nenny Wulandari Gunarso, mengaku terkesan dengan karya-karya ekonomi kreatif Gresik yang ditampilkan. Menurutnya, kekuatan industri kreatif terletak pada akar budaya yang kuat serta keberlanjutan regenerasi pelaku.

Ia juga mendorong para pelaku ekraf untuk segera mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebagai bentuk perlindungan karya.

“Empat karya ekraf Gresik yang ditampilkan hari ini menunjukkan potensi besar untuk bersaing di tingkat global. Sinergi antara pemerintah, Kadin, dan pelaku ekraf perlu terus diperkuat,” pungkasnya.

Editor :