KLIKJATIM.Com | Bojonegoro – Masih ingat mobil penyapu jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dengan harga Rp 1,8 Milyar yang bersumber dari anggaran APBD tahun 2019? Mobil pembersih jalan buatan Turki dengan merek Geimonz tersebut sudah beroperasi sejak awal Februari 2020 lalu hingga sekarang.
Namun akhir-akhir ini, beberapa masyarakat menanyakan terkait mobil seharga 1,8 Milyar tersebut, apakah masih berfungsi dengan baik.
Menanggapi hal tersebut, Kabid (Kepala Bidang) Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro, Ahmad Sholeh Fatoni, mengatakan bahwa unit kendaraan tersebut masih berfungsi normal dan tetap mampu bekerja seperti saat pertama digunakan.
Mobil penyapu ini lebih sering dioperasikan pada pagi hari, meskipun tidak setiap hari turun ke lapangan.
“Mobilnya masih oke, masih aman. Tapi memang ada jenis sampah tertentu yang harus diambil manual,” ungkapnya kepada klikjatim.com Senin (17/11/2025).
Menurutnya, kemampuan penyapuan mobil ini cukup tinggi. Dalam kondisi normal, satu jam operasi mampu membersihkan 6–8 kilometer jalan. Angka tersebut dinilai efisien untuk mendukung kebersihan kawasan perkotaan.
Namun lanjut Fatoni, efektivitas mobil penyapu ini menurun di beberapa lokasi. Sejumlah ruas jalan tengah dilakukan pembongkaran trotoar, sehingga alat tidak dapat beroperasi karena permukaan jalan yang tidak rata dan penuh material proyek.
“Banyak trotoar dibongkar, jadi sementara tidak operasional di titik itu,” jelasnya.
Dengan kemampuan yang belum dapat menjangkau area trotoar, sampah di zona tersebut masih dibersihkan oleh petugas secara manual. Pemkab mengakui bahwa teknologi pembersihan tetap harus dikombinasikan dengan tenaga manusia, khususnya di titik-titik yang sulit dijangkau mesin.
Meski begitu, mobil penyapu jalan tetap dianggap sebagai armada penting dalam strategi kebersihan kota.
“Pemkab memastikan kendaraan ini tetap akan dioptimalkan penggunaannya seiring selesainya proyek perbaikan trotoar di berbagai ruas jalan,” pungkasnya.
Editor : Fatih