klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Gedung Aglomerasi Tembakau di Guluk-Guluk Siap Beroperasi, Tapi Tenaga Kerja Masih Terbatas

avatar Hendra
  • URL berhasil dicopy
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Sumenep, Moh. Ramli
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Sumenep, Moh. Ramli

KLIKJATIM.Com | Sumenep - Kabupaten Sumenep, Madura, tengah bersiap membuka babak baru dalam pengelolaan industri hasil tembakau. 


Pemerintah daerah kini menargetkan pengoperasian gedung aglomerasi pabrik hasil tembakau (APHT) di Kecamatan Guluk-Guluk dalam waktu dekat, meski penyerapan tenaga kerja di tahap awal masih terbilang minim.


Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) Sumenep, Moh. Ramli menjelaskan, bahwa fasilitas tersebut akan menjadi pusat aktivitas bagi 11 perusahaan rokok (PR) yang telah menyatakan siap beroperasi di bawah satu atap.


“Setiap perusahaan akan mempekerjakan sekitar 20 pekerja. Jadi total sementara yang bisa kami tampung hanya 220 orang,” kata Ramli, Rabu (29/10) pagi.


Ramli mengakui, jumlah itu belum sebanding dengan potensi serapan tenaga kerja yang seharusnya bisa lebih besar. Keterbatasan kapasitas gedung menjadi alasan utama mengapa pemerintah belum dapat menampung lebih banyak perusahaan.


“Banyak PR lain yang ingin bergabung, tapi untuk saat ini belum bisa kami akomodasi. Kapasitas gedung masih terbatas,” ujarnya.


Meski demikian, Pemkab Sumenep tak ingin berhenti pada tahap ini. Ramli memastikan pihaknya tengah menyusun langkah strategis untuk memperluas kapasitas fasilitas tersebut agar dapat menampung lebih banyak pekerja di masa mendatang.


“Tahun depan kami berencana membangun dua gudang tambahan. Dengan begitu, lebih banyak perusahaan bisa beroperasi dan tenaga kerja lokal akan terserap lebih luas,” tegasnya.


Sementara itu, aktivitas produksi di gedung APHT belum sepenuhnya dimulai karena masih menunggu proses perizinan. Namun, Ramli memastikan proses tersebut sudah hampir rampung.


“Beberapa izin tinggal menunggu finalisasi. Insyaallah tidak lama lagi gedung ini akan aktif beroperasi,” katanya optimistis.


Gedung APHT di Guluk-Guluk merupakan proyek jangka panjang yang digarap secara bertahap sejak 2021. Pemerintah daerah mengalokasikan anggaran besar secara bertahap untuk mewujudkannya.


Pada tahun 2021, proyek ini menghabiskan Rp9,6 miliar, kemudian mendapat tambahan Rp1,8 miliar di 2022, dan Rp3,4 miliar pada 2023. Karena masih belum mencukupi, pemerintah kembali menyalurkan Rp1,89 miliar di 2024 dan Rp4,5 miliar pada 2025 untuk menyelesaikan pembangunan.


Dengan dukungan anggaran yang terus mengalir, Pemkab Sumenep berharap keberadaan APHT ini dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat di sektor tembakau yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi wilayah.

Editor :