klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

MUI Akan Bina Warga Binaan Rutan Gresik Jadi Santri

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy

KLIKJATIM.Com | Gresik - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik akan membina warga binaan (WP) Rutan Kelas IIB Gresik untuk dididik menjadi santri. Mereka akan mengikuti pembinaan melalui program Pesantren Pasca Lapas. 

Hal itu disampaikan Kepala Rutan Kelas IIB Gresik yang baru, Eko Widiatmoko saat melakukan kunjungan silaturahmi ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gresik, Selasa (21/10/2025). Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Ketua Umum MUI Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib, beserta jajaran pengurus di Kantor MUI Gresik.

Dalam pertemuan tersebut, Eko Widiatmoko menyampaikan permohonan doa restu atas amanah barunya memimpin Rutan Gresik. Ia juga mengapresiasi dukungan dan kerja sama MUI selama ini dalam pembinaan warga binaan.

“MUI Gresik telah banyak membantu kegiatan pembinaan di Rutan. Kami berharap sinergi ini bisa terus dilanjutkan agar proses pembinaan semakin optimal, dan warga binaan bisa kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,” ujar Eko.

Ia menambahkan, pihak Rutan terbuka untuk memperkuat kerja sama, termasuk penjajakan program-program baru yang lebih berdampak pasca pembebasan narapidana.

Ketua Umum MUI Gresik, KH. Ainur Rofiq Thoyyib, menyatakan komitmen penuh dalam mendukung pembinaan warga binaan melalui Pesantren At-Taubah, yang telah berjalan sejak 2016.

“Warga binaan bagi kami adalah santri. Membina mereka adalah ibadah dan investasi akhirat. Kami ingin sebelum mereka bebas, ada pertemuan khusus dengan MUI sebagai bekal moral agar tidak mengulangi kesalahan,” ungkap Kiai Rofiq.

Sekretaris Umum MUI Gresik, Makmun, M.Ag., turut mengusulkan pembentukan Pesantren Pasca Lapas sebagai upaya lanjutan untuk membina eks-warga binaan agar tidak kembali terjerat kasus hukum.

“Banyak yang sudah bebas, tapi kemudian masuk lagi. Dengan pesantren pasca lapas, kami ingin mereka tetap dalam pendampingan dan pembinaan, agar bisa kembali produktif di masyarakat,” terang Makmun.

Gagasan tersebut mendapat respons positif dari Kepala Rutan. Eko menilai inisiatif itu sejalan dengan misi pembinaan yang berkelanjutan.

“Kami sangat mendukung. Karena tugas kami tak berhenti ketika mereka bebas. Jika bisa diformalkan dalam bentuk MoU antara Rutan dan MUI, tentu akan lebih kuat dan terarah,” jelas Eko.

Turut hadir dalam pertemuan ini sejumlah pengurus MUI Gresik, di antaranya Ketua Bidang Dakwah dan Litbang Masyarakat Drs. Nur Fakih, Ketua Bidang Seni, Budaya Islam, dan Remaja Drs. H. Wahyani Ahmad, serta Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat H. Rasyid Rasminto. (ris)

Editor :