klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Petrokimia Gresik Siapkan 441 Ribu Ton Pupuk Subsidi untuk Dukung Produktivitas Petani di Musim Tanam Oktober-Maret

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Stok pupuk di gudang Petrokimia Gresik (PG (Dok/PG)
Stok pupuk di gudang Petrokimia Gresik (PG (Dok/PG)

KLIKJATIM.Com | Gresik — Dalam rangka mendukung produktivitas pertanian nasional dan menjaga ketahanan pangan, Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 441.581 ton di awal musim tanam Oktober–Maret (Okmar).

Ketersediaan stok tersebut bahkan melebihi ketentuan minimum pemerintah sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan petani.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Daconi Khotob menjelaskan, langkah ini merupakan tindak lanjut atas pencapaian besar Indonesia di sektor pangan. Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Indonesia yang berhasil mencapai swasembada sekaligus mulai mengekspor beras.

“Untuk menjaga momentum ini, kami menyediakan stok pupuk bersubsidi di atas ketentuan minimum pemerintah agar produktivitas beras nasional terus meningkat,” ujar Daconi di Gresik, Sabtu (4/10/2025).

Stok pupuk per 1 Oktober 2025 tersebut terdiri dari Urea 39.606 ton, NPK Phonska 377.887 ton, pupuk organik 20.900 ton, dan ZA 3.188 ton. Seluruh stok telah tersebar di gudang tingkat kabupaten/kota dan siap didistribusikan sesuai tata kelola baru yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 15 Tahun 2025.

“Kami berharap petani terdaftar dapat segera menebus alokasi pupuk bersubsidi agar hasil panen maksimal. Tahun ini pemerintah telah menetapkan alokasi nasional sebesar 9,55 juta ton,” tambah Daconi.

Selain pupuk bersubsidi, Petrokimia Gresik juga menyiapkan stok pupuk nonsubsidi sebanyak 32.619 ton yang terdiri atas Urea 4.283 ton, NPK Phonska 18.118 ton, pupuk organik 35 ton, dan ZA 10.183 ton. Stok nonsubsidi ini menjadi alternatif bagi petani yang belum terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) atau tidak memenuhi kriteria penerima subsidi.

Baca juga: Petrokimia Gresik Raih Penghargaan Rintek Berkat Inovasi “INTHERVAL” Pengubah Gas Buang Jadi Energi Alternatif
“Petrokimia Gresik bersama Pupuk Indonesia akan terus menjaga amanah dalam penyediaan pupuk bagi petani. Kami berharap musim tanam Oktober–Maret berjalan lancar, produktivitas meningkat, dan Indonesia benar-benar menjadi lumbung pangan dunia,” kata Daconi menegaskan.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik Adityo Wibowo menambahkan bahwa perusahaan siap mendukung implementasi elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) tahun 2026. Menurutnya, digitalisasi ini akan memperkuat tata kelola pupuk bersubsidi agar lebih transparan, akuntabel, dan efisien.

“Keberhasilan e-RDKK hanya bisa dicapai melalui komunikasi yang intensif dan kolaborasi yang solid. Pupuk Indonesia Grup, termasuk Petrokimia Gresik, siap mendukung penuh,” ujarnya dalam kegiatan Sosialisasi Penyaluran Pupuk Organik Subsidi di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Adityo menjelaskan, pupuk organik subsidi seperti Petroganik memiliki peran penting dalam menjaga kesuburan dan struktur tanah, meningkatkan efisiensi pemupukan, serta mendukung keberlanjutan ekosistem pertanian. Ia menegaskan, kolaborasi lintas lembaga akan memastikan serapan pupuk organik berjalan optimal di lapangan.

“Langkah ini penting agar informasi, edukasi pemupukan, serta pengawalan penebusan di titik serah (PPTS) dapat dilakukan secara merata dan tepat sasaran,” pungkasnya. (qom)

Editor :