KLIKJATIM.Com | Sumenep – Aktivitas gempa susulan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terus berlangsung intens sejak gempa utama bermagnitudo 6,5 pada Selasa (30/9/2025) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga Kamis, 2 Oktober 2025 pukul 11.49 WIB, sudah terjadi 166 kali guncangan susulan dengan kekuatan bervariasi antara magnitudo 4,4 hingga 1,1.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan pers di Sumenep, Jumat (3/10), menjelaskan bahwa ratusan gempa susulan tersebut mayoritas (77 kali) mengguncang pada malam hari.
Daryono menyebut, rangkaian gempa di Sumenep ini termasuk kategori tektonik kerak dangkal yang dipicu pergerakan sesar aktif di bawah laut.
Baca Juga ; Tiga Hari Pascagempa, Bupati Sumenep Imbau Warga Bersabar Menunggu Bantuan“Sumbernya berasosiasi dengan perpanjangan sesar offshore zona Kendeng atau Madura Strait Back Arc Thrust, dengan mekanisme pergerakan naik,” ujarnya.
Mengingat tingginya frekuensi gempa susulan, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di kawasan rawan terdampak. Daryono berpesan, agar jangan berada di dalam bangunan yang sudah retak atau berpotensi roboh.
Gempa utama sebelumnya mengguncang Sumenep pada Selasa malam sekitar pukul 23.49 WIB, berpusat di laut 50 kilometer tenggara Sumenep pada kedalaman 11 kilometer. Getaran kuat juga dirasakan hingga ke Pamekasan, Sampang, dan Bangkalan.
Baca Juga ; Dua Hari Pascagempa Sumenep, BPBD Catat Kerusakan Capai 200 Bangunan di Pulau SepudiSaat ini, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep bersama TNI dan Polri telah diterjunkan untuk melakukan kaji cepat dan menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak.
“Hingga saat ini, pendataan masih berlangsung dan BMKG terus melakukan pemantauan terhadap kemungkinan gempa susulan berikutnya,” tambah Daryono. (yud)
Editor : Hendra