klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Peserta Pramuka Asal Ponpes Annuqayah Sumenep Meninggal Tenggelam di DAM Pasongsongan

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
Warga saat berhasil mengevaluasi korban yang ditemukan tenggelam di DAM Pasongsongan Sumenep
Warga saat berhasil mengevaluasi korban yang ditemukan tenggelam di DAM Pasongsongan Sumenep

KLIKJATIM.Com | Sumenep - Tragedi menimpa kegiatan Perkemahan Keluarga Jum’at (PERKAJUM) yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Seorang peserta pramuka, Moh. Ainur Rafky (15), asal Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, meninggal dunia akibat tenggelam di DAM (bendungan) Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Sumenep, pada Jumat (1/8/2025) sekitar pukul 11.30 WIB.

Peristiwa bermula saat rombongan peserta dan panitia berangkat dari Ponpes Annuqayah pada Kamis (31/7/2025) dan tiba di lokasi kegiatan pramuka di Kebun As-Salam, Prancak. 

Mereka mendirikan tenda dan mengikuti rangkaian kegiatan sesuai jadwal, termasuk bermalam di lokasi.

Keesokan harinya, Jumat (1/8/2025), setelah salat subuh berjamaah, kegiatan dilanjutkan dengan agenda jelajah yang mencakup beberapa pos. 

Sekitar pukul 09.00 WIB, para peserta tiba di pos pantau yang berlokasi di DAM. Menjelang waktu salat Jumat, para peserta diarahkan untuk mandi menggunakan gayung secara bergiliran, dengan ketentuan tidak diperbolehkan berenang ke tengah bendungan.

Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, terdengar teriakan dari para peserta yang membuat salah satu pembina, Nur Insan Kamil, segera mendekat.

Ia menyaksikan seorang peserta dalam kondisi tenggelam dan hanya terlihat ujung jarinya. Upaya penyelamatan langsung dilakukan oleh salah satu peserta lain dan kemudian oleh pembina bernama Aziz yang menyelam ke dasar DAM, tetapi korban belum berhasil ditemukan.

Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut segera turut membantu pencarian. Sekitar dua jam kemudian, jenazah Moh. Ainur Rafky akhirnya ditemukan. Petugas medis dari Puskesmas Pasongsongan tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban.

"Dari hasil visum sementara, ditemukan luka lecet sepanjang dua sentimeter di pelipis mata, serta pendarahan pada kedua mata dan telinga korban," ungkap Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S saat dikonfirmasi Klikjatim, Sabtu (2/8) siang.

Korban telah dipulangkan ke kampung halamannya di Dusun Kebun, Desa Bringsang, Kecamatan Giligenting, Sumenep.

Proses pemulangan didampingi salah satu pembina pramuka. Sementara itu, keluarga korban dilaporkan sedang dalam perjalanan pulang dari Jakarta untuk menghadiri prosesi pemakaman.

Pihak kepolisian telah melakukan sejumlah tindakan, termasuk mendatangi lokasi kejadian, meminta keterangan para saksi, memintakan visum jenazah, serta berkoordinasi dengan Kapolsek Giligenting AKP Mawardi, tokoh agama setempat Kiai Yoyon, dan Kepala Desa Bringsang.

Adapun para saksi yang telah dimintai keterangan antara lain Nur Insan Kamil, pembina pramuka asal Lenteng Barat, Ahmad Fawaid, pembina pramuka asal Nyabakan Timur, Umar Faruk, Ketua Pengurus Lubangsa Ponpes Annuqayah. Hingga saat ini polisi masih mendalami kejadian tersebut. (ris)

Editor :