klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

PELITA Hadir di Semampir: TPS dan SPTP Lanjutkan Aksi Nyata Tekan Stunting di Surabaya

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Program PELITA (Pelindo Tanpa Balita Stunting) (Dok/TPS)
Program PELITA (Pelindo Tanpa Balita Stunting) (Dok/TPS)

KLIKJATIM.Com | Surabaya — Setelah menyelesaikan program pengentasan stunting selama 12 bulan di Kecamatan Krembangan, PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) bersama Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) kembali menegaskan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting melalui program PELITA (Pelindo Tanpa Balita Stunting). Kini, program ini menyasar Kecamatan Semampir dan akan berlangsung hingga Agustus 2025.

Program yang dimulai sejak September 2024 ini tak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak, tetapi juga menyentuh aspek pola asuh dan pemantauan pertumbuhan secara berkala. Hal ini menjadi upaya menyeluruh untuk memastikan anak-anak yang mengalami stunting mendapatkan perhatian komprehensif.

"Program PELITA hadir sebagai bentuk kepedulian kami terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak tahap paling mendasar. Kami ingin menghadirkan pendekatan yang lebih holistik dan berkelanjutan," ujar Erika A. Palupi, Sekretaris Perusahaan TPS.

Program PELITA dijalankan dengan tiga pilar utama, yaitu perbaikan gizi, penguatan pola asuh, dan pemantauan tumbuh kembang anak. Hingga Juli 2025, sebanyak 14 balita dari Kecamatan Semampir telah mengikuti program ini. Dari jumlah tersebut, 6 balita dinyatakan lulus dari status stunting setelah menjalani intervensi intensif. Kuota yang tersedia kemudian dialokasikan untuk balita lain yang masih memerlukan penanganan serupa selama program berlangsung.

Baca juga: Kejari Gresik Selidiki Dugaan Penyerobotan Lahan Sempadan Sungai oleh 13 Perusahaan
Dalam pelaksanaannya, TPS dan SPTP bekerja sama dengan RS PHC Surabaya dan Kecamatan Semampir. Para peserta program menjalani pemeriksaan kesehatan rutin setiap bulan. Selain itu, mereka juga mendapatkan tambahan nutrisi berupa susu yang diberikan secara berkala untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian dan mendukung perkembangan anak secara optimal.

"Pemeriksaan kesehatan berkala serta pemberian susu secara teratur adalah langkah penting untuk memperbaiki kondisi gizi anak. Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari kerja sama lintas sektor, termasuk puskesmas, kecamatan, rumah sakit, dan orang tua peserta," tambah Erika.

Program PELITA juga memberi perhatian pada aspek psikososial anak. Para orang tua dibekali edukasi mengenai pola asuh yang sehat dan stimulatif melalui sesi penyuluhan yang dipandu oleh Psikolog Meutia Ananda.

"Pola asuh yang penuh kasih, interaksi positif, dan stimulasi sejak dini sangat penting untuk tumbuh kembang anak. Kami berharap para orang tua di Kecamatan Semampir semakin memahami pentingnya peran mereka dalam mendukung perkembangan anak," ujar Meutia.

TPS dan SPTP berharap sinergi dengan berbagai pihak dapat memberikan dampak nyata dalam upaya penurunan angka stunting. Dengan pendekatan terpadu dari sisi medis, gizi, dan psikososial, generasi mendatang diharapkan dapat tumbuh sehat, kuat, dan berdaya saing. (qom)

Editor :