KLIKJATIM.Com | Banyuwangi – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambangi Dermaga Muncar di Banyuwangi, Sabtu (12/7), untuk berdialog langsung dengan para nelayan dan kelompok perikanan. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan sektor perikanan senilai total Rp276 juta.
Didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Isa Anshori, serta Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Gubernur memberikan secara simbolis 100 unit alat tangkap senilai Rp 60 juta kepada 25 nelayan. Ia juga menyerahkan bantuan budidaya ikan lele senilai Rp 166 juta kepada dua kelompok pembudidaya, serta dukungan kemasan produk olahan senilai Rp 50 juta untuk dua kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan.
Dalam dialognya, Khofifah menyoroti persoalan lingkungan yang disampaikan nelayan, terutama masalah sampah dan bangkai kapal yang mengganggu akses keluar masuk perahu. Ia berkomitmen akan menindaklanjuti dengan pengerukan area menggunakan ekskavator dalam waktu dekat. Namun, ia menegaskan pentingnya memastikan kapal-kapal tersebut benar-benar tidak bertuan.
Isu keselamatan kerja nelayan juga menjadi perhatian. Banyak nelayan mengeluhkan lemahnya sinyal komunikasi di tengah laut yang menyulitkan penanganan saat terjadi kecelakaan. Gubernur Khofifah berjanji akan mengoordinasikan hal ini dengan Kementerian Kominfo dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, ia memastikan perlindungan ketenagakerjaan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan yang belum terdaftar.
Gubernur juga berdialog dengan Rabiatullah, perwakilan dari Kelompok Pengolah dan Pemasar Hasil Perikanan (Poklahsar) Muncar, yang fokus mendampingi para istri nelayan agar lebih mandiri secara ekonomi. Rabiatullah menyampaikan kendala dalam pengurusan izin BPOM dan HAKI yang dibutuhkan agar produknya bisa dipasarkan lebih luas dan terlindungi dari penjiplakan.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur menyatakan Pemprov Jatim siap memberikan pendampingan. “Untuk HAKI prosesnya relatif cepat, namun BPOM butuh waktu lebih panjang karena melibatkan uji laboratorium dan survei lapangan. Kami akan tugaskan tim untuk mendampingi proses ini,” jelas Khofifah.
Sebagai catatan, Pelabuhan Perikanan Muncar ditetapkan sebagai Juara 3 Pelabuhan Perikanan Teladan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2024. Pelabuhan ini menjadi pusat aktivitas bagi sekitar 920 kapal dan 13.000 nelayan di kawasan Muncar. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar