klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Pemkot Surabaya Sosialisasikan Pemeriksaan Gratis Anak Sekolah 2025

avatar Wahyudi
  • URL berhasil dicopy
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina

KLIKJATIM.Com | SurabayaMenjelang peluncuran Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) oleh Kementerian Kesehatan RI pada akhir Juli 2025, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai gencar menyosialisasikan program ini ke seluruh satuan pendidikan.

Program PKG menyasar anak usia 7–17 tahun dan sejalan dengan visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.” Program ini juga mendukung misi Asta Cita dan program prioritas presiden terpilih 2024–2029.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, menyatakan PKG bertujuan mendeteksi dini risiko kesehatan pada anak sekolah agar bisa ditangani sebelum berkembang menjadi komplikasi.“Dengan deteksi dini, kami berharap dapat diberikan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian,” ujarnya, Selasa, (8/7/2025).

PKG akan menjangkau siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, pesantren, serta anak di luar usia sekolah dan yang tidak mengakses pendidikan formal. Pemeriksaan berlangsung setahun sekali, antara Juli–Desember atau Januari–Juni jika belum terjangkau.

“Pelaksanaan PKG akan dilakukan setahun sekali di satuan pendidikan selama rentang waktu Juli hingga Desember (semester ganjil). Jika tidak memungkinkan, dapat dilanjutkan pada Januari hingga Juni (semester genap),” terang Nanik.

Pemeriksaan untuk tiap jenjang sekolah meliputi aspek berbeda. Siswa SD akan diperiksa status gizinya, tekanan darah, gula darah, kesehatan gigi, mata, telinga, jiwa, dan reproduksi, serta riwayat imunisasi.“Sementara untuk siswa SMP usia 13–15 tahun pemeriksaan yang dilakukan adalah status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, talasemia untuk kelas 7, anemia, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B dan C), kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi HPV bagi siswi kelas 9,” jelasnya.

Bagi siswa SMA, pemeriksaan meliputi anemia remaja putri, kesehatan reproduksi, dan Hepatitis B-C, di samping indikator umum lainnya.

Dinkes juga memastikan koordinasi antara puskesmas dan sekolah tujuh hari sebelum pelaksanaan.“Dua hari sebelum pemeriksaan, tenaga puskesmas akan memastikan kuesioner terisi dan mempersiapkan alat kesehatan. Pada hari pemeriksaan, guru UKS dan guru PJOK juga akan membantu dalam pengukuran tinggi dan berat badan serta pemeriksaan kebugaran,” kata Nanik.

Ia menambahkan, pemeriksaan ini terbuka bagi semua anak tanpa batas kuota harian.“Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendukung tumbuh kembang optimal generasi muda dan mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujarnya, mengakhiri. (ris)

Editor :