klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Gas Melon Langka dan Mahal? Pemkab Sumenep Turun Tangan, Siaga Atasi Kenaikan Harga LPG 3 Kg!

avatar klikjatim.com
  • URL berhasil dicopy
BERJEJER. Deretan tabung gas LPG 3 kilogram tersusun rapi di salah satu toko daerah kota Kabupaten Sumenep. (Hendra/KLIKJATIM.Com)
BERJEJER. Deretan tabung gas LPG 3 kilogram tersusun rapi di salah satu toko daerah kota Kabupaten Sumenep. (Hendra/KLIKJATIM.Com)

KLIKJATIM.Com | Sumenep – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengeluarkan imbauan tegas kepada para pengecer untuk tidak menjual gas elpiji 3 kilogram melebihi harga eceran tertinggi (HET).

Imbauan ini muncul setelah adanya keluhan masyarakat yang mendapati harga jual gas melon di tingkat pengecer melonjak hingga Rp20 ribu per tabung.

Menurut Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Sumenep, Dadang Dedi Iskandar, harga resmi di pangkalan tetap mengacu pada ketentuan yang berlaku, yakni Rp18 ribu per tabung.

Baca Juga : Tingkat Hunian Kamar Menurun Drastis, Industri Perhotelan Sumenep Terpuruk di Awal 2025

“Jika ada pengecer yang menetapkan harga hingga Rp20 ribu, itu berada di luar kendali kami. Pemerintah daerah tidak menetapkan harga untuk pengecer, karena pengawasan kami hanya sampai pada agen dan sub agen,” kata Dadang saat diwawancarai oleh Klikjatim, pada Minggu (8/6).

Ia juga mengingatkan bahwa Pemkab tak segan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti sengaja memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan berlebihan di tengah masyarakat.

"Yang terpenting adalah gas LPG 3 kilogram ini tetap dinikmati oleh masyarakat yang berhak. Penyalurannya harus tepat sasaran,” tegasnya.

Baca Juga : Kapal Bermuatan Sembako Karam di Perairan Sumenep, Kerugian Capai Rp30 Juta

Saat perayaan Iduladha kemarin, Pemkab Sumenep telah memperoleh tambahan pasokan gas elpiji 3 kilogram sebanyak 30 ribu tabung dari Pertamina sebagai bentuk antisipasi terhadap lonjakan kebutuhan. Dadang menjelaskan bahwa permintaan tambahan tersebut diajukan secara resmi oleh Pemkab, mengingat tren konsumsi masyarakat cenderung meningkat selama libur panjang.

“Kami mendapat tambahan pasokan dari Pertamina menjelang Idul Adha, karena konsumsi gas biasanya meningkat tajam saat masyarakat mulai melakukan berbagai kegiatan keagamaan dan memasak dalam jumlah besar,” jelasnya.

Ia juga memastikan bahwa ketersediaan LPG di Sumenep sebenarnya dalam kondisi aman. Hanya saja, sempat terjadi keterlambatan distribusi akibat hari libur nasional yang cukup panjang.

Baca Juga : Pulau Saobi Sumenep Jadi Incaran Investasi Budidaya Lobster

“Distribusi sempat tersendat karena libur. Maka dari itu, kebutuhan mendesak masyarakat harus segera kami tanggapi dengan langkah cepat,” tukasnya. (hen)

Editor :