KLIKJATIM.COM | LAMONGAN – Tim Gabungan Pemberantasan Barang Kena Cukai (BKC) Ilegal, yang terdiri dari anggota Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) B Gresik, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Lamongan, dan Kejaksaan Negeri Lamongan, menggelar operasi besar di empat kecamatan Lamongan pada Selasa (20/5/2025).
Kepala Satpol PP Lamingan, Jarwito menuturkan operasi ini berhasil menyita ribuan batang rokok ilegal yang beredar di wilayah tersebut.
"Operasi gabungan ini menyasar Kecamatan Sekaran, Kecamatan Maduran, Kecamatan Glagah, dan Kecamatan Karangbinangun dalam penegakan hukum," ujarnya.
Baca Juga : Pak Yes Lepas Peserta Fun Walk Jadoel, Buka Rangkaian Lamongan Medical Week 2025
Lebih kanjut Jarwito menyampaikan dari hasil penyisiran, tim menemukan rokok ilegal dalam jumlah signifikan di dua kecamatan. Sebanyak 15.212 batang rokok ilegal didapatkan di Kecamatan Glagah, sementara di Kecamatan Maduran, tim menyita 1.316 batang.
"Uniknya, di Kecamatan Sekaran dan Kecamatan Karangbinangun, tim tidak menemukan adanya peredaran rokok ilegal," pungkas Jarwito.
Secara keseluruhan, tim gabungan berhasil menyita dan mengamankan total 16.528 batang rokok ilegal. Seluruh barang bukti tersebut kemudian dibawa ke KPPBC TMP B Gresik untuk proses lebih lanjut.
Baca Juga : Wabup Dirham Ajak Optimalkan Kearifan Lokal dalam Gelaran Event Nasional di Lamongan
Operasi Pemberantasan BKC Ilegal ini dilaksanakan berdasarkan landasan hukum yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai. Selain itu, operasi ini juga mengacu pada PMK Nomor 72 Tahun 2024 mengenai Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT), serta KMK Nomor 52/KM.4/2024 tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Penegakan Hukum dalam rangka Penggunaan DBH-CHT.
Penindakan terhadap rokok ilegal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat dari produk yang tidak memenuhi standar, serta memastikan penerimaan negara dari sektor cukai berjalan optimal. (yf)
Editor : Rozy