KLIKJATIM.Com | Sumenep - Peta relasi dan koordinasi antar pemerintah desa di Kabupaten Sumenep mengalami perombakan besar. Asosiasi Kepala Desa (AKD), yang selama ini menjadi sarana komunikasi antar kepala desa, resmi dibubarkan dan digantikan oleh wadah baru bernama Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI).
Pembubaran AKD secara otomatis menandai berakhirnya masa kepemimpinan Miskun Legiono, Kepala Desa Pangarangan, sebagai Ketua AKD.
Dalam struktur organisasi pengganti, Abdul Hayat yang memimpin Desa Pinggirpapas terpilih sebagai Ketua PKDI Sumenep.
Pemilihan tersebut berlangsung di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep pada Rabu, 14 Mei 2025.
"Pada dasarnya ini hanya perubahan nama dan format saja, semangatnya tetap sama," ujar Abdul Hayat yang dikenal dengan sapaan Haji Obet, saat dimintai keterangan usai pemilihan, Rabu (14/5) sore.
Dalam proses pemilihan ketua PKDI, hanya ada dua kandidat yang bersaing, yaitu Abdul Hayat dan Miskun Legiono. Dari hasil pemungutan suara, Abdul Hayat berhasil memperoleh suara terbanyak dari para kepala desa yang hadir dan berhak menduduki posisi tertinggi di organisasi baru tersebut.
Meski gagal mempertahankan posisi sebagai pemimpin, Miskun Legiono tetap dilibatkan dalam kepengurusan PKDI. Ia dipercaya menempati posisi sebagai Ketua Dewan Penasehat PKDI Sumenep.
“Rapat untuk menyusun struktur lengkapnya masih akan kita lanjutkan besok,” jelas Miskun usai acara, memberikan sinyal bahwa proses pembentukan kepengurusan masih berjalan.
Sementara itu, Ketua PKDI terpilih, Haji Obet, menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sinergi dengan berbagai elemen, baik dari tingkat pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
"Kami ingin memastikan desa-desa di Sumenep bisa aktif mendukung dan menjalankan program-program pemerintah pusat yang digulirkan di daerah," tuturnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kekompakan antar kepala desa sebagai modal utama untuk mendorong kemajuan pembangunan desa.
Menurut Haji Obet, PKDI diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi kolaborasi yang lebih efektif antar pemerintah desa di Sumenep.
Transformasi ini dipandang sebagai langkah baru dalam mengoptimalkan peran kepala desa dalam pembangunan lokal.
Diharapkan, dengan bendera PKDI, kolaborasi antar desa bisa terjalin lebih erat dan memberi dampak nyata di lapangan, serta tata kelola pemerintahan desa. (ris)
Editor : Hendra