KLIKJATIM.Com | Gresik - Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menantang 3.600 Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Jawa Timur untuk meningkatkan produksi padi provinsi tersebut menjadi 12 juta ton pada tahun 2025. Tantangan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi bersama PPL Jawa Timur yang digelar di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, baru-baru ini.
Mentan Amran mengungkapkan bahwa produksi padi Jawa Timur pada 2024 mencapai 9,27 juta ton, sementara proyeksi produksi mencapai 12,6 juta ton. Jika target tersebut tercapai, ia menjanjikan penghargaan berupa motor dinas bagi PPL yang berprestasi.
"Cukup 12 juta ton, tidak perlu lebih. Tahun depan, PPL yang berprestasi akan mendapatkan motor dinas," ujar Amran.
Sebagai mantan PPL, ia menegaskan bahwa peran penyuluh sangat vital dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Saat ini, jumlah PPL di Indonesia mencapai 37.000 orang, dan sekitar 5.000 hingga 10.000 di antaranya yang berprestasi akan mendapatkan apresiasi.
"Targetnya adalah peningkatan indeks pertanaman dan produktivitas, yang nantinya akan diukur oleh BPS," tambahnya.
Ia juga mengapresiasi stakeholder pertanian atas capaian produksi padi selama empat bulan terakhir, yang mencatat rekor tertinggi dalam tujuh tahun untuk periode yang sama. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pun telah menyampaikan terima kasih atas pencapaian ini.
Baca juga: Hadirkan Suka Cita Ramadan, Petrokimia Gresik Salurkan Bantuan Rp 682,5 Juta untuk 139 Tempat Ibadah dan Lembaga Sosial"Kita patut bersyukur karena mampu meningkatkan produktivitas padi meskipun menghadapi tantangan seperti El Niño, kekeringan, dan banjir. Produksi kita naik 52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Petrokimia Gresik Pastikan Dukungan Melalui Stok Pupuk
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo, menyatakan kesiapannya dalam mendukung tantangan yang diberikan oleh Menteri Pertanian kepada PPL di Jawa Timur. Petrokimia Gresik akan memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi pemerintah.
"Pupuk memiliki peran vital dalam peningkatan produktivitas pertanian. Kami berkomitmen untuk memastikan stok pupuk bersubsidi tersedia sesuai ketentuan," tegas Dwi Satriyo.
Per 14 Maret 2025, Petrokimia Gresik telah menyiapkan stok pupuk bersubsidi secara nasional sebanyak 423.175 ton, yang terdiri dari Urea 66.869 ton, NPK 340.506 ton dan pupuk Organik 15.800 ton. Jumlah tersebut berada di atas ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah.
"Kami berharap para petani dapat memanfaatkan stok pupuk ini dengan optimal melalui penebusan yang didorong oleh PPL, sehingga hasil panen meningkat dan swasembada pangan nasional bisa terwujud," pungkasnya. (qom)
Editor : Abdul Aziz Qomar