KLIKJATIM.Com | Jember – Sabtu 14 Desember 2024 besok, Bupati Jember Hendy Siswanto bersama Wakil Bupati Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) akan melaksanakan soft opening reaktivasi Alun-Alun Kota Jember.
Kegiatan ini dilakukan setelah sekitar tujuh bulan sejak penutupan Alun-Alun pada Mei-Juni 2024 untuk proyek renovasi yang dikerjakan oleh PT Joglo Multi Ayu dari Jakarta.
Proyek renovasi ini memakan anggaran APBD 2024 sekitar Rp24 miliar. Rinciannya, pembangunan landscape sebesar Rp17 miliar, videotron Rp6 miliar, dan kontrak pengeboran senilai Rp450 juta.
Selain itu, calon Bupati Jember terpilih 2025-2030, Muhammad Fawait (Gus Fawait), juga sedang berupaya untuk mereaktivasi Bandara Notohadinegoro Jember.
Beberapa waktu lalu, Gus Fawait melakukan pertemuan dengan Direktur Angkasa Pura, Direktur Maskapai Citilink, Direktur Utama PTPN, dan Kementerian Perhubungan untuk membahas reaktivasi Bandara Jember. Gus Fawait juga terus menjalin komunikasi dengan Anggota DPR RI terpilih dari Dapil Jawa Timur IV (Jember dan Lumajang), Kawendra Lukistian, mengenai upaya tersebut.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto, menilai bahwa reaktivasi Alun-Alun Kota Jember dan Bandara Notohadinegoro merupakan langkah komprehensif untuk meningkatkan sektor pariwisata di Jember.
Widarto juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi di Jember untuk mendorong pemanfaatan sektor pariwisata guna menggerakkan perekonomian daerah.
“Masa depan penggerak ekonomi Indonesia, termasuk Jember, selain pertanian, adalah sektor pariwisata. Pariwisata memiliki potensi besar, pasar yang jelas, dan dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan serta warga lokal, sekaligus ramah lingkungan. Ini lebih berkelanjutan dibandingkan dengan eksplorasi sumber daya alam,” kata Widarto saat dikonfirmasi oleh sejumlah wartawan di DPRD Jember, Jumat 13 Desember 2024.
Baca juga: DPRD Jember Temukan Kejanggalan dalam Wacana Kanaikan Anggaran Honor Guru Ngaji 2025Menurutnya, sektor pariwisata dapat menggerakkan berbagai sektor terkait, seperti transportasi, penginapan, restoran, UMKM, serta seni dan budaya.
“Pasar potensialnya sudah ada. Sebagai contoh, keluarga wisudawan yang datang setiap tahun untuk acara wisuda di kampus-kampus di Jember. Setiap tahun, lebih dari 10.000 mahasiswa diwisuda,” ujarnya.
Terkait dengan potensi yang berkaitan dengan dunia kampus, Widarto mengungkapkan bahwa acara wisuda dapat dikolaborasikan dengan kegiatan wisata di Jember.
“Jika setiap wisudawan membawa lima orang anggota keluarga, berarti lebih dari 50.000 orang datang ke Jember dan menginap. Tantangannya adalah bagaimana membuat mereka betah dan tinggal lebih lama di Jember. Jika sebelumnya hanya menginap satu malam, bagaimana caranya mereka bisa tinggal dua atau tiga malam? Dengan begitu, lebih banyak uang yang beredar di Jember,” jelasnya.
Dengan sudut pandang seperti itu, Widarto yang juga anggota legislatif dari PDI Perjuangan berharap Pemkab Jember tidak lupa untuk melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi di Jember.
“Pemkab Jember perlu bekerja sama untuk mempromosikan objek wisata di Jember dengan segala kelebihannya. Ini hanya satu contoh, masih banyak inovasi yang bisa dilakukan. Agar Jember benar-benar bisa bersaing dan mendominasi di wilayah Tapal Kuda dan Jawa Timur,” tandasnya. (qom)
Editor : Muhammad Hatta