klikjatim.com skyscraper
klikjatim.com skyscraper

Meski Diterpa Isu Defisit, Tren Realisasi PAD Pemkab Gresik Naik Sejak 2016 Hingga 2022

avatar Abdul Aziz Qomar
  • URL berhasil dicopy
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan Kesimpulan Perubahan APBD 2023 dalam rapat paripurna DPRD Gresik dengan agenda pengambilan keputusan P-APBD 2023 (Qomar/Klikjatim.com)
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan Kesimpulan Perubahan APBD 2023 dalam rapat paripurna DPRD Gresik dengan agenda pengambilan keputusan P-APBD 2023 (Qomar/Klikjatim.com)

KLIKJATIM.Com | Gresik - Potensi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD Kabupaten Gresik tahun 2023 ini cukup besar. Hal ini dikarenakan realisasi pendapatan masih jauh dari target, sementara telah banyak belanja atau kegiatan yang sudah direalisasikan.

Namun, meski tahun anggaran ini diterpa isu defisit, berdasarkan data yang didapatkan Klikjatim, tren realisasi pendapatan asli daerah atau PAD Pemkab Gresik mengalami kenaikan sejak 2016 hingga 2022.

Berdasarkan data yang didapatkan dari Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Pemkab Gresik, realisasi PAD tahun 2016 mencapai Rp715,48 miliar, setara 77,35 persen dari target yang ditetapkan di tahun itu.

Pada 2017, realisasi PAD Pemkab Gresik mencapai Rp871,56 miliar, sama dengan 91,77 persen dari target yang ditetapkan pada tahun itu.

Di 2018, PAD Pemkab Gresik meroket sebesar Rp957,26 miliar, nominal tersebut setara 101,02 persen, alias melampaui target yang ditetapkan pada tahun anggaran 2018.

Sama dengan tahun 2018, tahun anggaran 2019 pun PAD Pemkab Gresik berhasil melampaui target, nilainya mencapai Rp980,78 miliar, sama dengan 107,78 persen dari target PAD yang ditetapkan tahun 2019.

Namun pada tahun 2020, PAD Pemkab Gresik merosot menjadi sekitar Rp924,66 miliar, atau hanya 79,46 persen dari proyeksi/target yang ditetapkan tahun itu. Penurunan ini wajar mengingat 2020 adalah awal merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia sehingga perekonomian terganggu.

Baca juga: Proyeksi Pendapatan APBD Perubahan Gresik Tetap Tinggi, Bupati Optimis Tercapai
Pada tahun 2021, PAD yang berhasil dikumpulkan Pemkab Gresik tembus Rp1 triliun, tepatnya di angka Rp1.031 triliun. Meski hanya 91,08 dari target, pendapatan sebesar itu sudah cukup bagus mengingat tahun 2021 masih ada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya pengendalian pandemi.

Pada tahun 2022, tim pendapatan daerah dibawah komando Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Aminatun Habibah berhasih mengumpulkan Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp1,191 triliun. Nilai sebesar itu masih dibawah target PAD yang yang ditetapkan dalam APBD 2022, yakni 98,04 persen. Namun nilainya naik dari PAD 2021.

Nah, pada tahun anggaran 2023, APBD Gresik mengalami banyak tantangan, salah satunya postur belanja yang besar, sementara realisasi pendapatan belum maksimal, sebagaimana proyeksi yang ditetapkan.

Berdasarkan data per 15 Desember 2023 yang disampaikan Tim Anggaran, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) mencapai Rp1,048 triliun, masih 66,20 persen dari target PAD, yaitu Rp1,584 triliun.

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik M Syahrul Munir menyampaikan, potensi penurunan nilai PAD tahun ini cukup besar. Hal ini dikarenakan pos pendapatan reguler dari pajak dan retribusi belum terpungut maksimal.

Dijelaskan, potensi penurunan itu bila tidak memperhitungkan pendapatan dari sewa lahan reklamasi dari dua perusahaan besar di Gresik, yaitu Petrokimia Gresik dan Maspion.

"Dari sumber reguler yaitu pajak dan retribusi kami perkirakan turun Rp50 miliar bila dibandingkan tahun 2022, apalagi kalau dari Petrokimia dan Maspion tidak dibayar tahun ini," tutur Syahrul. (qom)

Editor :