KLIKJATIM.Com | Surabaya - Penyebaran virus corona di Jawa Timur mendapat perhatian sejumlah pihak termasuk PT Pertamina EP Asset 4. Perusahaan migas milik PT Pertamina ini secara khusus memberikan bantuan alat pencegahan ke masyarakat.
Bantuan itu berupa bilik disinfektan, 50 instalasi cuci tangan, 100 APD hazmat, 200 lembar masker kain, 850 liter hand sanitizer, 2500 lembar masker medis, penyemprotan disinfektan hingga 20 unit rapid test. Seluruh bantuan diserahkan ke dinas kesehatan di wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 4.
[irp]
Wilayah penerima bantuan PT Pertamina EP Asset 4 di antaranya Sukowati Field untuk Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Cepu Field untuk Kabupaten Blora, Poleng Field untuk Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan, Donggi Matindok Field untuk Kabupaten Banggai, serta Papua untuk Kota Sorong.
M. Ibnu Wadhana, Asset 4 Legal & Relation Manager menjelaskan, upaya ini untuk memutus rantai penyebaran Virus Covid – 19. Sejak Februari 2020, Pertamina EP telah melakukan pembatasan kegiatan perjalanan dinas maupun pribadi ke dalam negeri maupun luar negeri, melakukan penundaan terhadap kegiatan rapat atau yang mengumpulkan massa hingga sosialisasi kepada pekerja dan keluarga terkait virus Covid-19.
“Serangkaian kegiatan di wilayah operasi untuk menjaga agar masyarakat dan juga pekerjanya terhindar dari pandemi ini,” terang Ibnu Wadhana.
[irp]
Pertamina EP Asset 4, lanjut Ibnu Wadhana, wilayah kerjanya di bawah naungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).
“Pertamina EP telah menetapkan prosedur kesehatan terkait pencegahan penyebaran Virus Covid-19 yang diikuti oleh pekerja dan mitra kerja, selain itu kami juga menyerahkan beberapa bantuan kepada masyarakat,” ujar dia.
[irp]
“Secara berkala, bantuan tersebut akan kami serahkan kepada masyarakat melalui lapangan masing-masing, selain inisiatif dari perusahaan untuk memberikan langsung juga terdapat permintaan dari Bupati setempat seperti Bojonegoro yang meminta peralatan rapid test,” ujar dia.
Selain melakukan pantauan kesehatan secara berkala, perusahaan juga menyediakan rumah singgah untuk para pekerja yang baru datang ke Bojonegoro serta melakukan pemantauan selama 14 hari sebelum dapat melakukan aktifitas pekerjaan dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan setempat. (nul/hen)
Editor : Redaksi